Kerusuhan dalam Laga Madura United FC vs Persis Solo
Pertandingan antara Madura United FC dan Persis Solo di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan Pamekasan pada hari Sabtu (9/8) berlangsung dengan suasana yang tidak terduga. Laga yang digelar dalam ajang Super League 2025/2026 ini berakhir dengan kemenangan Persis Solo dengan skor akhir 2-1. Namun, kejadian yang menimbulkan perhatian adalah kerusuhan yang terjadi selama pertandingan.
Kericuhan tersebut dipicu oleh tindakan seorang suporter yang diduga menjadi provokator. Aparat kepolisian Polres Pamekasan berhasil menangkap pelaku dengan inisial EYP. Pelaku merupakan warga Desa Ngabean, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Menurut Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Jupriadi, EYP ditangkap karena diduga memicu kericuhan saat laga berlangsung.
EYP diketahui sebagai suporter dari tim tamu, yaitu Persis Solo. Dalam pemeriksaan awal, polisi menemukan bahwa pelaku datang ke stadion dalam keadaan mabuk minuman keras jenis ciu. Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang memicu kemunculan keributan.
Peristiwa kerusuhan bermula ketika Persis Solo berhasil unggul 0-2 atas Madura United. Dari tribun suporter tim tamu, terdengar ucapan-ucapan yang memprovokasi para pendukung tuan rumah. Akibatnya, para suporter Madura United yang berada di dekat area tersebut langsung bereaksi. Situasi sempat memanas hingga mengancam keselamatan peserta dan penonton.
Namun, petugas kepolisian cepat bertindak untuk meredakan situasi. Tindakan cepat mereka membantu menghindari eskalasi lebih lanjut dari konflik yang terjadi. Meskipun demikian, kejadian ini tetap meninggalkan dampak negatif bagi hubungan antarpendukung klub sepakbola.
AKP Jupriadi mengimbau kepada semua pihak untuk menjaga sikap dan tidak mudah terpicu emosi. Ia juga menegaskan bahwa pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap kasus ini. Penyelidikan ini dilakukan agar dapat diambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Kabupaten Pamekasan memiliki nilai-nilai agama dan budaya yang tinggi. Masyarakat di daerah ini diharapkan bisa menjauhi penggunaan minuman keras demi menjaga ketertiban dan harmoni sosial. Hal ini penting untuk menjaga kedamaian dan kenyamanan bersama dalam setiap acara olahraga.
Kerusuhan yang terjadi dalam laga ini menjadi peringatan bahwa kebersihan lingkungan dan kesadaran diri dari para suporter sangat penting. Semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan suasana yang sehat dan damai dalam setiap pertandingan sepak bola. Dengan begitu, olahraga sepak bola bisa terus berkembang tanpa adanya gangguan yang tidak diinginkan.