Kesaksian Bekas Tawanan Hamas: ‘Kami Diperlakukan Manusiawi’

InfoMalangRaya.com – Kesaksian bekas tawanan Hamas meruntuhkan narasi buatan Zionis Israel yang menuduh bahwa pejuang Palestina kejam dan biadab. Wanita itu bernama Yasmin Porat, ibu tiga anak berusia 44 tahun yang selamat dalam serangan Hamas di Pemukiman Yahudi Be’eri.

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

Dalam wawancaranya dengan radio Israel, Kan, Porat tidak hanya mengatakan bahwa warga “Israel” terbunuh dalam serangan balasan yang dilakukan oleh pasukan Zionis, tetapi dia mengatakan bahwa dia dan tawanan lain diperlakukan dengan baik dan manusiawi oleh para pejuang Hamas.
Porat sedang menghadiri pesta “Nova” ketika serangan Hamas dimulai dengan rudal dan paralayang bermotor. Dia dan rekannya Tal Katz melarikan diri dengan mobil ke Kibbutz Be’eri, tempat di mana banyak peristiwa yang dia gambarkan dalam wawancara media terjadi.
Menurut Porat yang berbicara kepada Maariv, ia dan Katz awalnya mencari perlindungan di rumah pasangan Adi dan Hadas Dagan. Setelah para pejuang Palestina menemukan mereka, mereka semua dibawa ke rumah lain, di mana delapan orang telah ditawan dan satu orang telah tewas.
Porat mengatakan bahwa istri dari pria yang tewas tersebut “mengatakan kepada kami bahwa ketika mereka [pejuang Hamas] mencoba untuk masuk, pria itu mencoba untuk mencegah mereka masuk dan menahan pintu. Mereka menembaki pintu dan dia terbunuh. Mereka tidak mengeksekusinya.”

“Mereka tidak menyiksa kami. Mereka memperlakukan kami dengan sangat manusiawi,” Porat menjelaskan kepada Golan yang terkejut dalam wawancara radio Kan.
“Maksud saya, mereka menjaga kami,” katanya. “Mereka memberi kami minum di sana-sini. Ketika mereka melihat kami gugup, mereka menenangkan kami. Itu sangat menakutkan tetapi tidak ada yang memperlakukan kami dengan kasar. Untungnya tidak ada yang terjadi pada saya seperti yang saya dengar di media.”
“Mereka sangat manusiawi terhadap kami,” kata Porat dalam wawancaranya dengan Channel 12. Ia mengenang bahwa seorang pejuang Palestina yang berbicara dalam bahasa Ibrani, “mengatakan kepada saya, ‘Lihatlah saya dengan baik, kami tidak akan membunuh Anda. Kami ingin membawa Anda ke Gaza. Kami tidak akan membunuhmu. Jadi tenanglah, kamu tidak akan mati. Itulah yang dia katakan kepada saya, dengan kata-kata itu.”
“Saya tenang karena saya tahu tidak akan terjadi apa-apa pada saya,” tambahnya.
“Mereka mengatakan kepada kami bahwa kami tidak akan mati, bahwa mereka ingin membawa kami ke Gaza dan keesokan harinya mereka akan mengembalikan kami ke perbatasan,” kata Porat kepada Maariv.
Dalam wawancara dengan Channel 12, Porat menjelaskan bahwa meskipun para pejuang Palestina memiliki senjata lengkap, ia tidak pernah melihat mereka menembak para tawanan atau mengancam mereka dengan senjata.
Selain memberikan air minum kepada para tawanan, dia mengatakan bahwa para pejuang membiarkan mereka keluar ke halaman karena cuaca panas, terutama karena listrik padam.
Pejuang Muda Hamas
Sekitar delapan jam setelah dimulainya serangan Hamas dan sekitar setengah jam setelah Porat menelepon polisi, pasukan Zionis tiba dan kekacauan pun terjadi, kata Porat kepada Kan.
“Pada awalnya tidak ada pasukan keamanan [Zionis] bersama kami,” kenang Porat, seraya menambahkan bahwa panggilan pertamanya kepada polisi Israel tidak dijawab. “Kami yang menelepon polisi, bersama dengan para penculik, karena para penculik ingin polisi datang. Karena tujuan mereka adalah menculik kami ke Gaza.”
“Mereka mengerti bahwa tentara (Zionis) tidak akan membunuh sandera. Jadi mereka ingin keluar bersama kami dalam keadaan hidup dan polisi mengizinkannya,” kata Porat kepada Channel 12.
Meskipun tawanan hanya berjumlah belasan, Porat diperintahkan untuk mengatakan kepada polisi Zionis bahwa 40 orang di antara mereka ditahan oleh para pejuang Hamas, yang menurut perkiraan Porat berjumlah antara 40 hingga 50 orang yang sebagian besar berusia 20-an tahun. Mereka sendiri masih muda dan ketakutan, katanya kepada Channel 12.
Seorang pejuang yang Porat gambarkan sebagai seorang komandan berusia 30-an tahun meminta untuk berbicara dengan polisi dan dipertemukan dengan seorang perwira Zionis yang berbahasa Arab.
Setelah percakapan singkat mereka, empat lusin pejuang Palestina dan selusin tahanan “Israel” menunggu kedatangan tentara, dengan beberapa dari kelompok itu pergi keluar untuk menghilangkan rasa panas di siang hari.
Pasukan Zionis datang ke tempat Porat disandera dengan rentetan peluru membabi buta yang tak hanya mengagetkan pejuang Hamas, namun juga para tawanan.
Baku tembak sengit tak terelakkan. Dalam pertempuran sengit dengan para pejuang Palestina di Kibbutz (Pemukiman Yahudi) Be’eri, pasukan Zionis menembak tanpa pandang bulu, baik kepada para pejuang maupun para tawanan “Israel”.
“Mereka menghabisi semua orang, termasuk para sandera,” katanya kepada radio Israel. “Terjadi baku tembak yang sangat, sangat sengit” dan bahkan penembakan tank.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *