Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    AA1QGZ7a 7 - Info Malang Raya

    5 Pilihan Kaus Boxy Heavyweight untuk Santai di Rumah

    20 November 2025
    AA1QDbTP 2 - Info Malang Raya

    Belanda Lolos ke Piala Dunia 2026, Koeman Janjikan Perbaikan Berkelanjutan

    20 November 2025
    907e00e0 45fe 11ed 9ae9 959994b8a64c 2 - Info Malang Raya

    Dosen Wanita Tewas Tanpa Busana di Hotel, AKBP B Jadi Sorotan

    20 November 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • 5 Pilihan Kaus Boxy Heavyweight untuk Santai di Rumah
    • Belanda Lolos ke Piala Dunia 2026, Koeman Janjikan Perbaikan Berkelanjutan
    • Dosen Wanita Tewas Tanpa Busana di Hotel, AKBP B Jadi Sorotan
    • Ramalan Zodiak Libra dan Scorpio 19 November 2025: Karier, Cinta, Keuangan, Kesehatan
    • BRI Selesaikan Proyek Fisik Tahap Awal Senilai Rp 500 Juta, Bangun Sarana Olahraga DHIS Lembang
    • John McGinn Akui Skotlandia Tidak Bermain Bagus Saat Kalahkan Denmark
    • Ramalan Zodiak Aries Hari Ini: Cinta, Karier, Keuangan, Kesehatan, dan Keberuntungan
    • Ulah Meresahkan Turis Israel Bikin Warga Thailand Geram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - INTERNASIONAL - Ketika Layar Televisi Menguji Martabat Santri
    INTERNASIONAL

    Ketika Layar Televisi Menguji Martabat Santri

    By admin19 Oktober 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    1898 santri alburhan semarang tulis by Syakur - Info Malang Raya

    oleh: Abdullah al-Mustofa

    InfoMalangRaya.com – BAYANGKAN suasana pondok pesantren di pagi hari. Santri-santri bangun sebelum subuh, berwudu di air yang dinginnya menggigit, lalu berbaris menuju musala. Dari kejauhan, terdengar lantunan ayat suci yang menggetarkan hati. Namun beberapa hari lalu, keheningan dunia pesantren itu tiba-tiba terusik. Sebuah tayangan di televisi—“Xpose Uncensored” di Trans7—menyajikan kehidupan santri dengan nada mengejek, seolah dunia pesantren hanyalah tempat konyol dan kolot.

    Gelombang reaksi pun datang deras, seperti ombak yang menghantam pantai. Media sosial mendidih. Alumni pesantren, kiai, dan masyarakat menuntut klarifikasi. Tapi di balik riuhnya kemarahan itu, ada pertanyaan yang menggantung di udara: Apakah ini hanya soal tayangan yang salah arah, atau ada sesuatu yang lebih dalam sedang diuji?

    Api Lama yang Menyala Lagi

    Hari Santri Nasional—22 Oktober—ditetapkan untuk mengenang momen bersejarah Resolusi Jihad tahun 1945. Saat itu, ribuan santri bangkit melawan penjajahan. Mereka tak memegang mikrofon atau kamera, tapi bambu runcing dan tekad yang tak tergoyahkan. Seruan KH Hasyim Asy’ari menggema: membela tanah air adalah bagian dari iman.

    Namun, 80 tahun berselang, bentuk “penjajahan” berubah rupa. Tidak lagi berupa senjata, tetapi berupa narasi yang menyesatkan. Jika dulu santri berhadapan dengan tentara asing, kini mereka menghadapi opini publik yang mudah terbentuk hanya karena potongan video. “Xpose Uncensored” hanyalah satu contoh dari banyaknya tontonan yang mencoba memutar makna—bahwa kesopanan dianggap kuno, dan adab dianggap ketinggalan zaman.

    Pertempuran Baru di Dunia yang Berisik

    Bayangkan: para santri yang setiap hari belajar sopan santun dan menahan amarah, tiba-tiba menjadi bahan candaan di layar nasional. Tapi alih-alih melawan dengan kata-kata kasar, mereka menulis surat terbuka. Mereka berdiskusi, berdoa bersama, dan menegur dengan santun. Inilah gaya perjuangan santri masa kini—bukan dengan amarah, tapi dengan adab.

    Inilah revolusi adab—versi baru dari resolusi jihad. Jika dulu santri mengusir penjajah dari tanah air, kini mereka berjuang melawan penjajahan moral dan logika. Senjatanya bukan lagi bambu runcing, tapi pena, naskah, dan keberanian menjaga kebenaran di tengah bisingnya dunia digital.

    Dan di sinilah kisahnya menjadi semakin menarik. Bayangkan seorang santri muda yang duduk di depan televisi, melihat tayangan itu dengan dada berdebar. Ia marah, tapi juga sadar: ini bukan waktu untuk berteriak, ini waktu untuk membuktikan dengan tindakan. Maka ia mulai menulis, berdakwah, dan menunjukkan keindahan pesantren lewat konten positif. Satu unggahan kecilnya mulai viral, dan publik mulai sadar—pesantren bukan tempat gelap, tapi taman ilmu dan cahaya.

    Ketika Adab Jadi Benteng Terakhir

    Kasus “Xpose Uncensored” sesungguhnya memberi pelajaran yang lebih besar daripada sekadar kritik media. Ia membuka mata bangsa bahwa pesantren bukan tinggalan masa lalu, tapi benteng moral masa depan. Saat dunia kehilangan sopan santun, santrilah yang mengajarkan cara bicara dengan hati. Saat media kehilangan arah, santrilah yang mengingatkan bahwa kebebasan tanpa tanggung jawab hanyalah kebodohan yang disiarkan.

    Dan di momen Hari Santri ini, gema resolusi jihad kembali terasa—bukan dalam bentuk perang fisik, melainkan perang makna. Karena di zaman ini, kebenaran sering kalah oleh suara paling nyaring.

    Santri tahu, jihad bukan soal membenci, tapi menjaga cinta: cinta pada kebenaran, cinta pada adab, cinta pada bangsa. Maka mereka melawan bukan untuk menang, tapi untuk menjaga martabat.

    Ketika layar kaca retak oleh kesalahan, santri hadir untuk memperbaikinya dengan ketenangan. Karena mereka tahu, tugas mereka bukan hanya membaca kitab, tetapi juga membaca zaman.

    Dan di situlah getaran adrenalin sejati Hari Santri terasa—bukan dalam pekikan perang, tapi dalam keheningan seorang santri yang menegakkan adab di tengah dunia yang kian kehilangan arah. Wallahu a’lam.

    Jumlah Pembaca: 122

    Ketika layar martabat menguji Santri Televisi
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    907e00e0 45fe 11ed 9ae9 959994b8a64c 2 - Info Malang Raya

    Dosen Wanita Tewas Tanpa Busana di Hotel, AKBP B Jadi Sorotan

    20 November 2025
    AA1OkYz5 2 - Info Malang Raya

    John McGinn Akui Skotlandia Tidak Bermain Bagus Saat Kalahkan Denmark

    20 November 2025
    Tempat wisata di Thailand menolak turis Israel yang sering berbuat onar - Info Malang Raya

    Ulah Meresahkan Turis Israel Bikin Warga Thailand Geram

    20 November 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 202516
    IMG 20250207 WA0468 - Info Malang Raya

    Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin Resmi Ditetapkan Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang 2024

    7 Februari 20258
    IMG 20250410 WA0159 - Info Malang Raya

    Momen HUT Ke-111, Wali Kota Wahyu Hidayat dan Wawali Ali Muthohirin Ziarah ke Makam Ki Ageng Gribig

    8 April 20255
    IMG 20250318 WA0497 - Info Malang Raya

    Wali Kota Malang Akan Fasilitasi Audiensi Terkait Isu Relokasi SMAN 8

    17 Maret 20251
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.