KETUA MA: PERPISAHAN DENGAN SANG HAKIM PEREMPUAN YANG TANGGUH, IBU ASNAHWATI, S.H., M.H.

NASIONAL47 Dilihat

Info Malang Raya – Humas: Ada sebuah pepatah bijak yang mengatakan, “Pelaut hebat tak lahir dari laut yang tenang.” Ungkapan itu terasa sangat relevan ketia membicarakan sosok Ibu Asnahwati, S.H., M.H.—hakim perempuan yang telah menempuh perjalanan panjang penuh tantangan dalam kariernya di dunia peradilan.

Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H., dalam sambutannya pada acara Wisuda Purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Tanjung Karang, Rabu, 16 April 2025, menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi dan pengabdian Ibu Asnahwati. Bertempat di aula Pengadilan Tinggi Tanjung Karang, acara tersebut menjadi momen penuh haru dan penghargaan.

Menurutnya, wisuda purnabakti bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk penghormatan atas perjuangan panjang dalam menegakkan hukum dan keadilan. “Mengabdi di lembaga peradilan itu tidak mudah,” ujarnya, “diperlukan keikhlasan yang tulus untuk menghadapi berbagai tantangan yang tak jarang datang silih berganti. Dan Ibu Asnahwati telah menunjukkan itu semua.”

Lebih lanjut, Prof. Sunarto menekankan bahwa keikhlasan adalah tameng utama seorang hakim. Ia menyebut bahwa dengan keikhlasan, seorang hakim akan selalu siap menjalankan tugas di mana pun, bahkan siap melepaskan jabatan saat waktunya tiba.

 

2

Karier Panjang Sang Pengadil Perempuan

Perjalanan Ibu Asnahwati dimulai dari bawah, tepatnya sebagai CPNS sekaligus Calon Hakim di PN Bogor tahun 1985. Kariernya kemudian terus menanjak: menjabat sebagai hakim di PN Kalianda, PN Rangkasbitung, PN Bekasi, hingga PN Jakarta Selatan. Tahun 2005 menandai langkah baru dengan jabatan struktural pertamanya sebagai Wakil Ketua hingga kemudian Ketua PN Pandeglang, sebelum menutup kariernya di pengadilan tingkat pertama sebagai Wakil Ketua PN Bogor.

Tahun 2009, ia mulai memasuki jenjang Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Tanjung Karang, kemudian Jakarta, dan pada 2013 dipercaya mengemban tugas sebagai Inspektur Wilayah di Badan Pengawasan Mahkamah Agung.

Kariernya terus bersinar. Pada 2017, ia menjadi Wakil Ketua PT Banda Aceh, lalu berpindah tugas ke Bangka Belitung, Surabaya, dan akhirnya dipercaya sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Tanjung Karang sejak 2024 hingga purnabakti.

Pengabdian dan Kinerja yang Diapresiasi

Dalam sambutannya, Ketua MA juga mengapresiasi kinerja Pengadilan Tinggi Tanjung Karang di bawah kepemimpinan Ibu Asnahwati. Sepanjang tahun 2024, pengadilan ini mampu menyelesaikan ratusan perkara dengan capaian menyeluruh—397 perkara pidana biasa, 24 perkara anak, 10 perkara korupsi, dan 5 perkara perdata, dengan tingkat penyelesaian hampir sempurna.

 

4

“Empat dekade pengabdian bukan waktu yang sebentar,” ujar Prof. Sunarto di akhir sambutannya. “Sebagai seorang perempuan, tantangan yang dihadapi dalam menyeimbangkan karier dan keluarga tentu luar biasa. Maka atas nama Mahkamah Agung, saya menyampaikan penghormatan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Asnahwati.”

Acara purnabakti ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial, para Ketua Kamar MA, pejabat eselon I, Gubernur beserta Forkopimda, para Hakim Tinggi dan Ketua PN se-wilayah PT Tanjung Karang, serta Ketua Umum Dharmayukti Karini Mahkamah Agung dan jajaran undangan lainnya. (Humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *