Jumlah masjid di Indonesia ada 800 ribu, jumlah terbanyak di dunia. Baginda Nabi ﷺ meminta kita memakmurkan masjid, bukan mengawasi dan ‘mengontrol’nya, inilah naskah khutbah Jumat kali ini
Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil
InfoMalangRaya.com | MEMAKMURKAN masjid tidak sebatas melaksanakan shalat dan ibadah lainnya. Banyak fungsi masjid yang bisa kita hidupkan seperti, tempat dakwah, majelis ilmu, pengajaran Al-Quran, sarana pendidikan, tempat berkumpul dan bermusyawarah masyarakat, bahkan menjadi tempat pelayanan sosial serta kesehatan yang dibutuhkan oleh umat dan masyarakat.
Di bawah ini naskah lengkap khutbah Jumat kali ini:
Khutbah Jumat Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia
Bagi umat Islam masjid merupakan tempat yang tak bisa terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Lima kali dalam sehari semalam kita dianjurkan untuk menunaikan shalat fardhu berjamaah di dalamnya.
Bagi umat Islam masjid bak air yang menjadi sumber penghilang dahaga spiritual. Umat Islam dan masjid seperti ikan dan air.
Semakin lama jauh dari masjid membuat hati menjadi mati dan semangat keislaman akan padam. Dekat dengan masjid akan melejitkan semangat dalam menjalankan kehidupan dengan tuntunan Ilahi.
Oleh karena itu, kita bersyukur kepada Allah SWT yang menempatkan kita di sebuah negeri bernama Indonesia, negeri yang banyak masjid ke mana saja kita melangkah.
Dari Aceh sampai Papua, dari Sabang sampai Merauke, dengan mudah kita bisa menemukan masjid dan melangkah masuk ke dalamnya. Tidak heran jumlah masjid di Indonesia termasuk terbanyak di dunia. Ada 800 ribu masjid di seluruh Indonesia.
Ada sejumlah rangkaian amal berpahala yang terkait dengan masjid. Semoga kita bisa mengamalkannya.
Pertama, mengondisikan hati dan diri untuk rindu kepada masjid. Dengan merindukan masjid, kita berharap termasuk salah satu golongan yang mendapatkan perlindungan dari Allah SWT, seperti sabda Rasul ﷺ:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ… وَرَجُلٌ كَانَ قَلْبُهُ مُعَلَّقًا بِالْـمَسْجِدِ إِذَا خَرَجَ مِنْهُ حَتَّى يَعُوْدَ إِلَيْهِ
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali dari Allah (salah satunya) seseorang yang hatinya terpaut dengan masjid, apabila ia keluar dari masjid hingga kembali kepadanya.” (HR. Tirmidzi)
Saat hati ini memiliki rasa rindu dengan masjid maka kita akan berupaya mendatangi masjid dalam berbagai kesempatan. Kita datangi masjid saat tiba waktu shalat atau saat melaksanakan aktivitas dakwah serta ibadah. Jika kita sering mendatangi masjid, ini menjadi tanda keimanan kepada Allah SWT.
Kedua, menjaga kebersihan masjid. Masjid kita harus selalu dalam keadaan bersih dari kotoran.
Tidak boleh kita biarkan masjid terlihat kumuh tidak terurus. Ini adalah tanggungjawab semua muslim yang peduli kepada masjid.
Kebersihan adalah ciri khas seorang muslim, lebih-lebih kebersihan yang berkaitan dengan masjid, tempat di mana tubuh kita tersungkur dan bersembah sujud di hadapan Allah SWT dalam ibadah shalat kita.
Menjaga kebersihan masjid mempunyai nilai pahala yang tinggi. Mari kita jaga kebersihan masjid meski dengan cara yang paling sederhana. Rasul ﷺ bersabda yang artinya: “Aku diperlihatkan pahala atas hal-hal yang diperbuat umatku, (sampai-sampai) satu kotoran yang dikeluarkan oleh seseorang dari dalam masjid.” (HR. Abu Daud dan Tirmdizi)
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia
Ketiga, membangun sarana fisik. Membangun sarana fisik masjid tidak berarti kita berlomba-lomba dalam bermegah-megahan.
Apalagi didasari kesombongan atau untuk mendapatkan pujian dari masyarakat, bukan ikhlas karena Allah. Kita membangun masjid sebagai tempat yang nyaman dan khusyuk untuk setiap orang yang beribadah di dalamnya. Tersedia sarana dan prasarana yang cukup.
Rasul ﷺ memotivasi kita tentang hal ini dengan bersabda :
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ مِثْلَهُ
“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR. Bukhari-Muslim).
Keempat, memakmurkan masjid. Inilah amalan yang mengandung arti bahwa pembangunan fisik harus diikuti dengan upaya memakmurkannya.
Kita seharusnya menghidupkan masjid dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar, yang semuanya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman :
اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ
“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. at-Taubah : 18).
Memakmurkan masjid tidak sebatas melaksanakan shalat dan ibadah lainnya. Banyak fungsi masjid yang bisa kita hidupkan seperti, tempat dakwah, majelis ilmu, pengajaran Al-Quran, sarana pendidikan, tempat berkumpul dan bermusyawarah masyarakat, bahkan menjadi tempat pelayanan sosial serta kesehatan yang dibutuhkan oleh umat dan masyarakat.
Namun, saat ini muncul gagasan untuk melakukan pengawasan terhadap tempat ibadah termasuk utamanya adalah masjid. Dengan alasan untuk menghilangkan ajaran radikal dan ekstrim dari jamaah sebuah tempat ibadah. Meski baru sebuah ide dan bukan ide baru, tapi kita perlu memberikan catatan sebelum akhirnya betul-betul diterapkan.
Pertama, masjid dan tempat ibadah lainnya merupakan sumber nilai berbangsa dan sumber nilai etika. Tidak sepatutnya dijadikan sasaran kecurigaan yang menimbulkan kesan adanya kegentingan dan kondisi yang dramatis sehingga memaksa langkah radikal (dalam tanda kutip) untuk melakukan pengawasan.
Jika memang ada satu dua kasus yang dikaitkan dengan agama termasuk dari sebuah tempat ibadah, maka harusnya melakukan langkah penegakan hukum, tidak kemudian membuat kebijakan menyamaratakan.
Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia
Kedua, pengawasan tempat ibadah oleh pemerintah, termasuk masjid, apalagi meminjam tangan masyarakat justru akan menimbulkan masalah baru. Langkah ini bisa melahirkan polarisasi, konflik antar golongan, antara anggota masyarakat sendiri.
Bisa jadi suatu saat pelaporan didasarkan pada suka dan tidak suka terhadap suatu kelompok, bukan berlandaskan pada ada dan tidaknya radikalisme serta ekstrimisme. Keadaan semacam ini berpotensi menyebabkan konflik horizontal.
Di sinilah dibutuhkan kearifan dan kecerdasan dalam menimbang suatu permasalahan sebelum mengambil keputusan.
Demikianlah khutbah Jumat tentang masjid dan himbauan serta nasihat kepada pihak terkait soal rencana pengawasan terhadap masjid. Semoga kita dijadikan orang yang cinta masjid, memakmurkannya, menjaga kebersihannya, dan mengisinya dengan program-program yang senafas dengan semangat kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Jumat Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ :
فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ،
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ وَالجُنُونِ والجُذَامِ وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا, اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى والتُّقَى والعَفَافَ والغِنَى، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Arsip lain terkait Khutbah Jumat bisa diklik di SINI. Artikel lain tentang keislaman bisa dibuka www.hidayatullah.com. Khutbah Jumat ini kerjasama dengan Rabithah Alawiyah Kota Malang
Leave a Comment
Leave a Comment