Kita ucapkan sholawat saat duduk, berdiri, berbaring, saat berjalan atau di atas kendaraan untuk memuliakan Baginda Nabi dan bagian memenuhi hak Rasulullah, inilah petikan Khutbah Jumat kali ini
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil
InfoMalangRaya.com | SESUNGGUHNYA Allah Swt mengutus Nabi Muhammad ﷺ sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Inilah naskah lengkap khutbah Jumat kali ini.
Khutbah Jumat Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith dalam bukunya al-Ajwibah al-Ghaliyah fi ‘Aqidah al-Firqah an-Najiyah pernah menulis jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan kepadanya. Pertanyaannya adalah apa saja hak-hak Rasul ﷺ atas umatnya itu?
Dalam jawabannya, beliau menyebut empat hak Rasul ﷺ yang harus dipenuhi oleh setiap muslim sebagai bukti keimanan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya ﷺ.
Pertama, mengikuti sunah, membela agama dan syariatnya. Hak Rasul ﷺ yang pertama ini berlandaskan pada firman Allah SWT yang tertera pada surat Ali Imran ayat 31 :
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Orang yang mengaku cinta kepada Allah, harus dibuktikan pengakuannya dengan mencintai Rasul-Nya. Caranya adalah mengikuti segala apa yang Rasul perintahkan dan menjauhi semua yang beliau larang. Dengan demikian, kita bisa masuk ke dalam golongan orang yang memenuhi hak beliau.
Ada banyak sunah yang beliau wariskan kepada kita. Mulai dari kita bangun tidur sampai kembali menutup mata, terdapat sunah yang jika kita amalkan, akan menjadi pahala yang spesial dari Allah. Rasul ﷺ bersabda :
المُتمسِّكُ بسُنَّتي، عندَ فسادِ أمَّتي، لهُ أجرُ شَهيدٍ
“Orang yang berpegang dengan sunahku, di saat umatku rusak, maka baginya mendapat pahala orang yang mati syahid.” (HR. Thabrani).
Selain itu, dengan kita mengikuti sunah, menghidupkan dan melestarikannya ke dalam kehidupan sehari-hari, buah manfaatnya akan kita rasakan. Yaitu, kita akan dicintai oleh Allah SWT dan kita akan mendapatkan ampunan Allah atas dosa-dosa yang pernah kita kerjakan.
Kedua, mencintai Rasul ﷺ dengan cinta yang sepenuhnya, yang seutuhnya, tidak terbagi oleh cinta kepada siapa pun. Kalau pun kita cinta kepada orang tua, kita mencintai anak-anak kita, kita mencintai pasangan kita, dan kita mencintai sesama, jangan sampai perasaan cinta ini mengungguli rasa mahabbah (cinta) kepada Sayiduna wa Maulana Muhammad ﷺ.
Sebab, seperti disabdakan oleh beliau sendiri :
لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidak seorang pun di antara kalian beriman (dengan iman yang sempurna) sampai aku (Nabi Muhammad) lebih dicintainya dari anaknya, orang tuanya, dan seluruh umat manusia.“(HR. Muslim).
Demikian pula halnya kita dianjurkan untuk mencintai keluarga Rasul ﷺ, sebagaimana sabdanya :
أَحِبُّوا اللَّهَ لِمَا يَغْذُوكُمْ بِهِ مِنْ نِعَمِهِ، وَأَحِبُّونِي لِحُبِّ اللَّهِ، وَأَحِبُّوا أَهْلَ بَيْتِي لِحُبِّي
“Cintailah Allah dengan apa yang telah Dia berikan kepada kalian daripada nikmat-Nya, cintailah aku karena cinta kepada Allah dan cintailah ahlul baitku karena cinta kepadaku.” (HR. Tirmizi).
Tidak lupa, kita juga harus mencintai para sahabat Rasul ﷺ. Beliau bersabda :
اللَّهَ اللَّهَ فِي أَصْحَابِي اللَّهَ اللَّهَ فِي أَصْحَابِي لَا تَتَّخِذُوهُمْ غَرَضًا بَعْدِي فَمَنْ أَحَبَّهُمْ فَبِحُبِّي أَحَبَّهُمْ وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ فَبِبُغْضِي أَبْغَضَهُمْ وَمَنْ آذَاهُمْ فَقَدْ آذَانِي وَمَنْ آذَانِي فَقَدْ آذَى اللَّهَ وَمَنْ آذَى اللَّهَ يُوشِكُ أَنْ يَأْخُذَهُ
“Bertakwalah kalian kepada Allah, bertakwalah kalian kepada Allah terhadap hak-hak para sahabatku, janganlah kalian menjadikan mereka sebagai sasaran (dalam cacian dan cercaan) sepeninggalku, siapa yang mencintai mereka, maka dengan kecintaanku, aku pun mencintai mereka, dan siapa yang membenci mereka, maka dengan kebencianku, aku pun membenci mereka (yang membenci sahabat), siapa yang menyakiti mereka, sungguh ia telah menyakitiku, siapa yang menyakitiku, berarti ia telah menyakiti Allah, siapa yang menyakiti Allah, hampir saja Allah menyiksanya.” (HR. Tirmidzi).
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Ketiga, menghormati dan mengagungkan Rasul ﷺ. Allah SWT berfirman :
اِنَّآ اَرْسَلْنٰكَ شَاهِدًا وَّمُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًاۙ لِّتُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَتُعَزِّرُوْهُ وَتُوَقِّرُوْهُۗ وَتُسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا
“Sesungguhnya Kami mengutus engkau (Muhammad) sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar kamu semua beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya, membesarkan-Nya, dan bertasbih kepada-Nya pagi dan petang.” (QS: al-Fath : 08-09)
Urwah bin Mas’ud ats-Tsaqafi pernah berkata usai diutus oleh kaum Quraish menemui Rasul : “Hai kaumku, demi Allah, aku sering diutus menghadap kepada Kisra dan Kaisar juga kepada Raja Negus, tapi aku sama sekali tidak pernah melihat seorang raja diagungkan oleh kawan-kawannya, seperti sahabat-sahabat Muhammad mengagungkannya. Sesungguhnya Muhammad tidak berdahak kecuali dahaknya jatuh pada telapak tangan salah satu di antara mereka, lalu mengusapkan dahak itu ke wajah dan tangannya.”
“Apabila beliau memerintahkan mereka tentang suatu perkara, maka mereka cepat-cepat melaksanakan. Apabila beliau berwudu, maka hampir mereka bertengkar karena berebut sisa air wudhunya.”
“Apabila beliau berbicara, mereka diam di hadapannya dan mereka tidak mau mengarahkan pandangan ke arahnya, karena ta’zhim (sikap hormat) padanya.” (HR. Bukhari).
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Keempat, banyak membaca sholawat kepada Rasul ﷺ. Allah SWT berfirman :
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. al-Ahzab : 56).
Banyak membaca sholawat akan membuka pintu rahmat, ampunan, dan kedudukan yang tinggi dari Allah SWT. Sabda Rasul ﷺ berikut adalah dalilnya :
مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً، صلَّى اللهُ عليه عَشْرَ صلَواتٍ، وحَطَّ عنه عَشْرَ خطيئاتٍ، ورفَع له عَشْرَ درجاتٍ
“Siapa yang bersholawat padaku sekali, Allah memberinya sepuluh rahmat, menghapus sepuluh kesalahannya dan mengangkat sepuluh derajat.” (HR. Ahmad)
Karena itu, marilah kita membasahi bibir dengan menyebut nama Nabi Muhammad lewat kalimat sholawat. Kita baca sholawat di berbagai keadaan. Kita ucapkan sholawat saat duduk, berdiri, berbaring, saat berjalan atau di atas kendaraan.
Kita perbanyak baca sholawat saat di rumah atau di tempat kerja. Alhasil, kita berusaha menyempatkan diri untuk selalu banyak membaca sholawat.
Inilah empat hak Rasul ﷺ yang harus kita upayakan untuk kita amalkan. Kita laksanakan sunah Nabi, kita cintai beliau sepenuh hati, kita muliakan dan agungkan, serta kita perbanyak membaca sholawat kepadanya.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Jumat Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ :
فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ،
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ وَالجُنُونِ والجُذَامِ وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا, اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى والتُّقَى والعَفَافَ والغِنَى، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Arsip lain terkait Khutbah Jumat bisa diklik di SINI. Artikel lain tentang keislaman bisa dibuka www.hidayatullah.com. Khutbah Jumat ini kerjasama dengan Rabithah Alawiyah Kota Malang