Khutbah Jumat: Merajut Ukhuwah Usai Pilkada

Pilkada telah usai mari kita kembali menguatkan persaudaraan,  mempererat persatuan dan ukhuwah, inilah petikan khutbah Jumat

Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil

InfoMalangRaya.com | KARENA Pilkada, menyebabkan sebagian anggota keluarga, bahkan kelompok masyarakat menjadi bermusuhan. Di bawah ini naskah lengkap khutbah Jumat kali ini;

Khutbah Jumat Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Rabu 27 November 2024 silam telah diselenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di seluruh Tanah Air, dari Sabang sampai Merauke. Alhamdulillah secara umum hajatan lima tahunan ini berjalan dengan lancar dan damai.

Secara statistik Pilkada dilaksanakan di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota. Total ada 545 wilayah. Mau tidak mau, suka tidak suka, yang namanya Pilkada tentu membuat keterbelahan di tengah masyarakat.

Ada anggota atau kelompok masyarakat yang memilih pasangan calon kepala daerah yang berbeda dengan pilihan anggota dan kelompok masyarakat lainnya. Oleh karena itu, perbedaan pilihan ini tidak boleh menjadi pemicu permusuhan.

Seperti yang terjadi di sebuah daerah, di mana ada 3 siswa TK dikeluarkan dari sekolah setelah orangtuanya beda pilihan bupati dengan pihak yayasan yang mengelola sekolah. Begitu juga dengan kasus yang terjadi di sebuah provinsi, di situ ada 500 kasus perceraian karena masalah politik. Si suami memilih pasangan calon A, sementara si istri memilih calon B. Keduanya memutuskan berpisah gara-gara beda pilihan.

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Islam telah mengajarkan konsep ukhuwah (persaudaraan) yang bersifat permanen, tidak peduli apa pun pilihan politik, bahkan tidak peduli apa pun warna kulit, suku, ras, dan golongannya. Itulah yang dinamakan ukhuwah islamiah.

Dalam ukhuwah islamiah terkandung ajaran untuk saling menghormati, menghargai, dan toleransi, meski berbeda dalam memilih calon kepala daerah. Sejumlah hal mendasari sikap bersaudara sesama muslim seperti yang ditekankan dalam Al-Quran  dan sunah.

Pertama, Allah SWT telah menyatakan langsung dalam Al-Quran  bahwa orang-orang mukmin itu bersaudara. Sifat persaudaraan dalam Islam ditandai dengan bersikap lemah lembut dan berkasih sayang kepada sesama umat Islam.

Allah SWT berfirman :

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat : 10)

Allah SWT juga berfirman :

اَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۖ 

“…dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir…” (QS. Al-Ma’idah : 54)

Allah SWT berfirman dalam ayat yang lain :

مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ

“Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka….” (QS. Al-Fath : 29)

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Kedua, ukhuwah islamiah mendorong umat Islam untuk tidak saling membenci, dengki, membuang muka, hingga saling memutus silaturahmi. Sikap demikian mengakibatkan perpecahan, keretakan, dan kelemahan di antara umat Islam.

Rasulullah ﷺ bersabda :

لا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلا تَقَاطَعُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِم أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ

“Janganlah kalian saling membenci, saling hasud, saling membelakangi, dan saling memutuskan tali persahabatan. Tetapi, jadilah kalian itu hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim tidak diperbolehkan mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari.” (HR. Bukhari-Muslim)

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Ketiga, karena sangat vitalnya persaudaraan dalam Islam, maka sikap saling memusuhi sesama muslim dan saling memutuskan persahabatan, bisa mengakibatkan pelakunya terhalang masuk ke dalam surga.

Rasulullah ﷺ bersabda :

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدِ لَا يُشْرِكُ بِاللَّه شَيْئًا إِلَّا رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ : أَنْظُرُوا هَذَيْنَ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظُرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

“Pintu-pintu surga itu dibuka setiap hari Senin dan hari Kamis, kemudian pada hari itu diampunilah dosa setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali orang yang berselisih dengan saudaranya, di mana dikatakan, Tunggulah dua orang ini sampai damai, tunggulah dua orang ini sampai damai.” (HR Muslim)

Inilah tiga hal yang menjadi bukti betapa Islam sangat menjunjung tinggi persaudaraan sesama kaum muslimin. Pilkada telah usai mari kita kembali menguatkan persaudaraan dan mempererat persatuan khususnya sebagai umat Islam dan umumnya sebagai sesama anak bangsa.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Jumat Kedua

اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ   أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ

أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ  

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ  

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن

Arsip lain terkait Khutbah Jumat bisa diklik di SINI. Artikel lain tentang keislaman bisa dibuka www.hidayatullah.com. Khutbah Jumat ini kerjasama dengan Rabithah Alawiyah Kota Malang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *