InfoMalangRaya, Indonesia – Dari sekian banyak pemain yang didatangkan Chelsea pada awal musim 2024-25 ini, Kiernan Dewsbury-Hall memang bukan termasuk yang paling menyita perhatian. Dia masih kalah dari beberapa pemain lain. Sebut saja Marc Guiu yang direkrut dari Barcelona atau Pedro Neto yang diangkut dari Wolverhampton Wanderers.
Meskipun demikian, Dewsbury-Hall punya sesuatu yang tak dimiliki para pemain baru lain di skuad Chelsea musim ini. Itu adalah kisah unik bersama N’Golo Kante, gelandang timnas Prancis yang juga pernah membela The Blues. Kisah itu dialami saat Kante datang ke Leicester City pada awal musim 2015-16.
“Ketika masih anak sekolah, kami terbiasa mendapatkan tugas membersihkan sepatu para pemain tim utama. Aku beruntung mendapatkan tugas membersihkan sepatu N’Golo pada tahun pertamaku,” urai Kiernan Dewsbury-Hall seperti dikutip InfoMalangRaya dari Optus Sport.
Pemain berumur 25 tahun itu menambahkan, “Itu adalah kala pertama dia bergabung dengan Leicester. Pada awalnya, orang-orang tak tahu banyak soal dia. Namun, seiring bulan berlalu, kian banyak orang mengenal dia dan pada akhir musim, menjuarai liga. Itu perasaan yang sulit dipercaya.”
Meskipun hanya membersihkan sepatu, Dewsbury-Hall melakukannya dengan penuh dedikasi. Dia tak asal-asalan membersihkan sepatu sang bintang. “Aku harus memastikan sepatunya kinclong pada setiap sesi. Aku tak mau disalahkan karena sepatu kotor dan performa buruk,” kata dia.
Keterkejutan Kiernan Dewsbury-Hall
Tak heran bila Kiernan Dewsbury-Hall ikut bangga atas kejutan luar biasa yang dibuat Leicester City pada musim itu. Dia merasa punya andil karena jadi faktor yang membuat performa N’Golo Kante luar biasa. Seperti para fan The Foxes dan pencinta Premier League lain, dia pun sangat kagum kepada gelandang asal Prancis yang dikenal pemalu itu.
“Dia adalah seseorang yang patut dikagumi dan jadi inspirasi untuk memiliki karier yang sama. Aku ingat kala pertama bermain di Stamford Bridge bagi leicester melawan Chelsea yang dibelanya. Ada perasaan aneh karena dulu aku membersihkan sepatunya, kini justru melawan dia di Stamfotrd Bridge,” ujar Dewsbury-Hall lagi.
Keterkejutan itu tak berhenti di sana. Musim 2024-25, tak dinyana, Dewsbury-Hall justru mengikuti jejak Kante, yakni pindah dari Leicester ke Chelsea. Menariknya, Kante pun kala itu berumur 25 tahun. “Kini, aku pergi dari Leicester ke Chelsea dengan jejak yang sama. Kadang, aku sungguh takjub saat memikirkan hal tersebut,” ucap dia.
Tentu saja, dia punya harapan bisa menapaki jejak brilian lain Kante, yakni juara Premier League pada musim pertamanya di Chelsea. Jika terjadi, itu akan istimewa. Pasalnya, dia dan Kante datang ke Chelsea sama-sama dengan modal juara bersama Leicester. Bedanya, Kante berbekal juara Premier League, sedangkan dia juara Divisi Championship.
Seperti Kante dahulu, Kiernan Dewsbury-Hall pun dipercaya banyak pihak akan jadi sosok penting di Chelsea musim ini. Dia diyakini akan jadi kunci bagi manajer Enzo Maresca dalam menerapkan filosofi dan taktik permainannya. Maklum saja, dialah satu-satunya pemain yang diboyong Maresca dari Leicester yang ditanganinya musim lalu.
