Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Tesla Robotaxi secara tak terduga melaju ke mobil yang diparkir

    6 Juli 2025

    IMR – Gadget Disimpan, Tenda Didirikan: Keluarga Ini Pilih Hutan Bukan Mall

    6 Juli 2025

    Clossing Ceremony Porprov Jatim 2025 Berlangsung Meriah

    6 Juli 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Tesla Robotaxi secara tak terduga melaju ke mobil yang diparkir
    • IMR – Gadget Disimpan, Tenda Didirikan: Keluarga Ini Pilih Hutan Bukan Mall
    • Clossing Ceremony Porprov Jatim 2025 Berlangsung Meriah
    • Marselino Ferdinan Harus Dapat Menit Bermain Musim Depan!
    • Mengambil robot vakum robot roomba ini dan pelayaran sementara itu diskon hampir 50 persen
    • Gaya Hidup Childfree Dinilai Mendorong Bahaya Kanker Ovarium
    • IMR – Dorong Kedaulatan Pangan Babinsa Mulyorejo Panen Padi Bersama Petani
    • Wapres Gibran Temui Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Banyuwangi, Serahkan Santunan dan Tinjau Upaya Pencarian
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Home»INTERNASIONAL»Kisah Catherine Perez: Mata-Mata ‘Israel’ Berkedok Muslimah
    INTERNASIONAL

    Kisah Catherine Perez: Mata-Mata ‘Israel’ Berkedok Muslimah

    By admin6 Juli 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    Kisah Catherine Perez Mata Mata ‘Israel Berkedok Muslimah dan mualaf

    Catherine Perez-Shakdam –seorang Zionis ‘Israel’ yang mengaku masuk Islam— jadi simbol perang modern lewat penyamaran identitas, narasi, dan infiltrasi ideologis, bukan sekadar senjata

    InfoMalangRaya.com | Catherine Perez-Shakdam, seorang Zionis ‘Israel’ yang sempat mengaku masuk Islam dan aktif sebagai mualaf Syiah, kini menjadi simbol perang modern melalui penyamaran identitas, narasi, dan infiltrasi ideologis. Kisahnya membuktikan bahwa pertempuran masa kini tidak lagi hanya dengan senjata, tetapi juga dengan topeng keyakinan dan propaganda.

    Latar Belakang dan Penyusupan

    Lahir dari keluarga Yahudi sekuler di Prancis, Perez-Shakdam adalah keturunan korban selamat Holocaust dan sempat menyelesaikan studi di Universitas London di bidang psikologi, keuangan, dan komunikasi. Ia kemudian menikah dengan pria Muslim asal Yaman, masuk Islam, lalu berpindah ke mazhab Syiah setelah bercerai.

    Pada 2017, ia datang ke Iran sebagai “jurnalis” Syiah, tampil berjilbab, dan menulis opini di media-media besar seperti Tehran Times, Mehr News, dan bahkan situs resmi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Ia bahkan berhasil mewawancarai Presiden Ebrahim Raisi dan menghadiri konferensi-konferensi pro-Palestina.

    Catherine Perez menggunakan jilbab

    Namun di balik itu semua, ia diduga kuat sebagai agen intelijen Mossad. Di bawah kedok jurnalis, ia membangun hubungan erat dengan para istri pejabat, personel militer, dan tokoh agama.

    Informasi yang diperoleh disinyalir bocor ke ‘Israel’ dan membantu operasi terhadap fasilitas nuklir dan tokoh IRGC Iran antara 2022–2024.

    Di salon-salon perempuan dan ruang privat para perempuan Syiah –khususnya istri para pejabat militer— Catherine mengumpulkan informasi personal mengenai gerak-gerik keluarga pejabat.

    Ia mencatat jadwal perjalanan, lokasi tempat tinggal, hingga strategi politik yang diperoleh lewat interaksi informal.

    Catherine Perez-Shakdam, Zaynab Mughniyeh, dan Zaynab Soleimani (putri Jenderal Soleimani)

    Bukti dan Pengakuan

    Media seperti News Israel dan JFeed menjuluki Catherine sebagai “Mossad’s Master Spy”. Ia mengumpulkan intelijen berupa foto, rekaman, dan lokasi strategis di Iran. Semua tulisan dan aktivitasnya kemudian dihapus dari media Iran setelah identitasnya terbongkar.

    Meski sempat membantah sebagai mata-mata, Catherine dalam wawancara dengan Channel 14 Israel dan artikel di The Times of Israel, mengaku sebagai Zionis dan menyatakan penyusupannya adalah bagian dari misi untuk merusak Iran dari dalam.

    “Mereka tidak pernah tahu siapa saya sebenarnya. Saya duduk bersama para pejabat, mendengar strategi, dan menyimpan semuanya,” katanya.

    Media ‘Israel’ menyebut penyamarannya sebagai keberhasilan menyusup “into the belly of the Beast”, merujuk pada jantung kekuasaan Teheran.

    Reaksi dan Peringatan Para Pakar

    Pakar intelijen Barat menyebutnya sebagai operasi penyusupan paling halus di abad ini. Sementara itu, pengamat Arab seperti Dr. Omar Ashour menilai aksinya sebagai contoh perang psikologis modern. Mnar Adley dari MintPress News menyebut banyak media tertipu oleh persona palsunya.

    Catherine Perez wawancara dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi

    Dr. Hisham Jaber dari Lebanon menambahkan bahwa ‘Israel’ punya sejarah panjang menggunakan agen yang berpura-pura sebagai Muslim untuk memata-matai. Prof. Abdul Hadi dari Universitas Yarmouk menilai umat Islam harus meningkatkan kewaspadaan dan literasi keamanan kultural.

    “Kecintaan semu pada Islam bisa jadi alat penetrasi intelijen. Dunia Muslim harus waspada,” ujar Prof. Abdul Hadi.

    Peringatan juga datang dari cendekiawan Muslim Hassan Alawi yang menyebut fenomena ini sebagai taktik untuk memecah belah umat. “Mereka menyamar sebagai pembela, tapi justru menyebarkan keraguan dan propaganda musuh,” ujarnya.

    Kampanye Terbuka di ‘Israel’

    Setelah identitasnya terungkap, Catherine diangkat sebagai Kepala “We Believe in ‘Israel’”, kelompok lobi pro-Zionis di Inggris. Ia menyerukan klasifikasi IRGC sebagai organisasi teroris dan mempersempit pengaruh Iran di Eropa.

    Dalam wawancara dengan Jewish Chronicle dan Jewish News, Perez-Shakdam menyatakan bahwa pengalaman di Iran mengubah perspektifnya. Kini, ia berkampanye agar IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps) diklasifikasikan sebagai organisasi teroris di Inggris serta memblokir konten anti-’Israel’ dari media sosial.

    James Burchell, Ketua organisasi “We Believe in ‘Israel’” menyatakan, “Setelah tantangan luar biasa sejak 7 Oktober, kami menantikan kepemimpinan Catherine.”

    Kisah ini menjadi pengingat pahit bahwa musuh tidak selalu datang dengan senjata, tetapi kadang menyamar dengan jilbab dan ayat suci di bibirnya.*

    Jumlah Pembaca: 7

    Berkedok Catherine Israel Kisah matamata Muslimah Perez
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    Gaya Hidup Childfree Dinilai Mendorong Bahaya Kanker Ovarium

    6 Juli 2025

    Menusantarakan Tanpa Takut Ngarab

    6 Juli 2025

    Syeikh Salamah Al-Azhar Jelaskan Beda “Dzalim” dan “Kafir” antara Iran–Israel

    5 Juli 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER

    Bupati Malang Hadiri Kanjuruhan Street Race Edisi 13

    30 Maret 20240

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20250

    10 Aplikasi Musik Tanpa Iklan Terbaik, Diunduh Jutaan Pengguna!

    25 April 202475

    Pantun Pj. Walikota Malang Bikin Suasana Meriah di Acara Malang Raya Shopping Adventure 2024

    1 April 20242
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • DISCLAIMER
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.