Tim Indonesia Harus Berhenti Lebih Awal di Physical: Asia
Tim Indonesia harus mengakhiri perjuangannya lebih awal, sebelum gelaran Physical: Asia berakhir. Tim yang dipimpin oleh binaragawan Igedz Executioner ini dikalahkan oleh tim kuat Jepang dalam pertandingan Deathmatch pada Quest 2.5.
Selama acara variety show ini berlangsung, lineup tim Indonesia sempat mendapat sorotan tajam dari warganet. Sebab jika dibandingkan dengan peserta dari negara lain, lineup Indonesia minim dari atlet petarung. Latar belakang pemilihan peserta pun sempat dipertanyakan.
Baru-baru ini, Jeremiah Lakhwani buka suara mengenai pemilihan pemain Indonesia di Physical: Asia. Ternyata, banyak kandidat atlet yang tidak merespons tawaran dari Netflix Korea.
Netflix Korea Menghubungi 100-150 Atlet Indonesia
Saat menjadi bintang tamu di acara Rumpi No Secret, Senin (17/11/2025), Jeremiah menceritakan pengalamannya diajak ikut serta Physical: Asia. Menurutnya, Netflix Korea sebenarnya sudah mengontak sekitar 100-150 atlet Indonesia untuk ikut casting variety show ini. Sayangnya, kebanyakan dari mereka tidak menjawab tawaran tersebut.
“Benar, masih ada yang lebih layak. Cuman, fun fact-nya adalah dari 100 sampai 150 orang yang sudah dikontak sama mereka (Netflix Korea), rata-rata gak ngejawab. Ada yang manajernya balasnya lama, ada yang katanya ini bohongan (tidak percaya),” kata Jeremiah, seperti dikutip dari unggahan YouTube Trans TV.
Jeremiah Dikontak Melalui DM Instagram
Kemudian Jeremiah yang merupakan atlet hybrid dan presenter ini, membagikan pengalaman pribadinya saat mendapat tawaran tersebut. Ia pertama kali dikontak oleh perwakilan Physical: Asia melalui DM Instagram.
Awalnya, Jeremiah mendapat tawaran untuk bermain di Physical: 100. Ia yang turut menonton dua musim acara variety show Korea tersebut, tidak menyianyiakan kesempatan. Jeremiah langsung bilang bersedia, karena disebut akan mewakili Indonesia dan layak berkompetisi di acara itu.
“Aku dikasih kesempatan kayak gini kenapa harus aku tolak? Aku tahu bahwa pribadiku capable untuk melakukan challenge yang ada di sana. Apalagi membawa nama Indonesia. Dengan bangganya aku kayak, let’s go. Let’s do this,” katanya bersemangat.
Setelah itu, Jeremiah diwawancara secara online dengan Netflix Korea. Ia menceritakan tahapannya cukup panjang, hingga dilakukan casting dan interview dua kali, sampai akhirnya tim Netflix Korea datang ke Indonesia untuk bertemu Jeremiah langsung.
“Akhirnya kita ikutin meeting castingnya dan segala macam. Terus harus recast lagi, jadi gak cuma satu kali. Terus mereka interview lagi, setelah itu diterima,” ungkapnya.
Baru Saling Ketemu Sama Tim Indonesia Setelah Sampai di Korea
Physical: Asia merupakan spin-off dari acara Physical 100 yang telah berjalan selama dua musim. Berbeda dengan Physical 100 yang berkompetisi secara individu, Physical: Asia merupakan kompetisi tim dengan peserta yang mewakili negara masing-masing.
Uniknya, meskipun satu tim, Jeremiah dan peserta Indonesia lain sama-sama tidak mengetahui satu sama lain. Mereka baru bertemu dan baru diberi tahu bahwa akan satu tim ketika sudah sampai di Korea Selatan.
“Justru fun fact-nya, tim Indonesia ini kita sama-sama saling gak tahu siapa yang mewakili Indonesia, itu kita gak tahu. Aku tahunya berkaca dari Physical 100 Season 1 dan Season 2, yang mana individual. Jadi kita gak tahu siapa tim kita dari Indonesia, sebelum kita sampai di Korea,” lanjutnya.
Indonesia di Physical: Asia termasuk kurang beruntung, karena selalu mendapat lawan kuat seperti Turki dan Jepang. Membuat Jeremiah dan kawan-kawan harus pulang lebih cepat.
