Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Levi Colwill: Kami Bukan Inter atau Madrid!

    13 Juli 2025

    Cara Jual Logam Jadul Koin Rp1000 Kelapa Sawit vs Koin Rp100 Karapan Sapi 1991: Tipis, Tebal Hingga Jutaan

    13 Juli 2025

    Usai Daftar Ulang, 4 Nama Siswa Baru SMPN 2 Malang Tiba-tiba Menghilang, Sekolah Ngaku Susupan

    13 Juli 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Levi Colwill: Kami Bukan Inter atau Madrid!
    • Cara Jual Logam Jadul Koin Rp1000 Kelapa Sawit vs Koin Rp100 Karapan Sapi 1991: Tipis, Tebal Hingga Jutaan
    • Usai Daftar Ulang, 4 Nama Siswa Baru SMPN 2 Malang Tiba-tiba Menghilang, Sekolah Ngaku Susupan
    • 5 Spot Kuliner Recommended Dekat Terminal Arjosari
    • Kuliner India Menggugah Selera di Bandara Bali, Menarik Wisatawan Bollywood
    • Swifties! Ini Dia Album Taylor Swift yang Sesuai dengan Zodiakmu
    • Jenazah Perempuan Diduga Korban KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan di Perairan Jembrana
    • Nasi Pecel Legendaris Sleman yang Tetap Ramai Sejak 1959, Hanya 1 Jam dari Klaten
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Home»INTERNASIONAL»Kisah Yahudi yang Masuk Islam karena Gamelan
    INTERNASIONAL

    Kisah Yahudi yang Masuk Islam karena Gamelan

    By admin11 Januari 2024
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    Yahudi Masuk Islam Mualaf karena Gamelan

    InfoMalangRaya.com – Aron, bukan nama asli, merupakan seorang bekas penganut Yahudi dari New York yang masuk Islam dan menjadi mualaf setelah mengikuti pertukaran pelajan ke Indonesia.
    Dia mengisahkan pengalaman hidupnya hingga akhirnya memilih kembali masuk Islam kepada About Islam.
    Aaron dibesarkan dalam keluarga Yahudi yang berasal dari Eropa Timur, tepatnya di Polandia. Mereka meninggalkan rumah dan bermigrasi ke Amerika Serikat usai Kekaisaran Rusia yang antisemit menguasai beberapa wilayah Polandia setelah tahun 1795.
    Setelah menempuh perjalanan panjang, mereka tiba dan menetap di New York. Keluarga Aaron tidak pernah menjadi penganut Yahudi ortodoks. Namun demikian, Yudaisme memainkan peran penting dalam kehidupan kami dan merupakan penanda penting identitas kami.
    Mereka mengikuti ritual dan perayaan tradisional sambil terlibat dengan masyarakat di sekitar.
    Musik Membawanya ke Indonesia
    Sejak masih kecil Aaron sangat menyukai musik terutama alat musik tradisional dari berbagai penjuru dunia.
    “Saat saya remaja, saya sangat menyukai musik eksperimental. Dan saya sangat tertarik dengan musik tradisional dan alat musik dari berbagai belahan dunia,” ujar Aaron.
    Sampai suatu hari, seorang teman memberitahu Aaron tentang Indonesia dan menyarankannya untuk belajar etnomusikologi di sana. Ia pun lantas bertekad untuk pergi ke Indonesia dan mendaftar di Institut Seni yang menawarkan jurusan tersebut.
    Tak Mengaku Sebagai Yahudi
    Aaron mengakui bahwa setibanya di Indonesia dan mendaftar di Institut Seni Indonesia, dia tidak memberi tahu siapapun bahwa ia merupakan penganut Yahudi. Dia bahkan mengaku sebagai penganut agama lain.
    “Di Indonesia, Anda biasanya harus menyebutkan agama Anda. Saya hanya menyatakan bahwa saya beragama Buddha. Itu adalah pilihan yang paling mudah saat itu,” Aaron berseloroh.
    Hal tersebut dilakukannya karena takut orang-orang akan memusuhinya.
    “Saya khawatir orang-orang akan menunjukkan permusuhan terhadap saya karena saya seorang Yahudi. Dan karena saya tidak banyak mempraktekkan agama saya sebelumnya, saya tidak keberatan untuk menyatakan bahwa saya beragama Buddha,” kata Aaron.
    Saat itu, sekitar tahun 2000an, adalah hal yang keren untuk mengaku sebagai seorang Buddhis atau penganut Buddha, jelas Aaron.
    “Orang Indonesia memandang kami “Buddhis Barat yang baru” sebagai sesuatu yang eksotis dan tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak nyaman,” katanya.
    Baca juga: Kisah Mualaf: Islam Menjadikan Saya ‘Yahudi’ yang Lebih Baik
    Awalnya Tidak Tertarik dengan Islam
    Aaron tinggal selama lebih dari dua tahun di Indonesia. Selama itu dia bergabung dengan banyak proyek musik. Dirinya mengaku berupaya untuk menghindari diskusi-diskusi keagamaan sebaik mungkin dan lebih berkonsentrasi pada musik. Itu pula yang menyebabkannya jauh dari agama.
    “Saya jauh dari keluarga saya. Jauh dari komunitas Yahudi saya yang biasanya mendukung saya untuk bergabung dalam perayaan-perayaan tradisional kami,” kenang Aaron.
    Ia mengaku baginya Islam tampak seperti agama setempat dan merasa tidak cocok dengan agama itu. Menurutnya umat Islam yang taat hanya menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berdoa daripada melakukan hal-hal yang benar-benar penting.
    Gamelan dan Islam
    Kemudian, suatu hari Aaron bergabung dengan sebuah pertunjukan Gamelan tradisional. Gamelan adalah alat musik perkusi tradisional Jawa yang terbuat dari logam.
    Di sebelahnya duduk seorang pria tua yang mulai mengajaknya bicara. Saat itu Aaron sudah cukup mampu berbahasa Indonesia dengan baik.
    Pria itu menjelaskan kepada Aaron tentang hubungan antara Gamelan dan Islam. Dia bercerita tentang ansambel Gamelan kerajaan kuno yang memiliki satu-satunya tujuan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad (SAW), Maulid.
    Gamelan Sekaten lebih besar dari gamelan lainnya dan hanya digunakan setahun sekali. Pria tua itu melanjutkan bahwa permainan gamelan ini seharusnya mewakili pujian yang terus menerus untuk Nabi Muhammad (saw).
    Cerita ini membuat Aaron terkesan karena dia tidak pernah berpikir tentang aspek spiritual dari musik. Penjelasannya memberikan dampak yang mendalam bagi Aaron.
    Membaca tentang Islam
    Aron pun terus menyusun musik eksperimental. Dan rekaman gamelan ia miliki menjadi bagian penting dari hal tersebut. Sejak itu Aaron mulai membaca lebih banyak tentang aspek spiritual Islam dan terutama apa yang disebut sebagai mistisisme Islam di Indonesia.
    Dan sejujurnya, hal itu menyentuh saya. Hal itu mempengaruhi saya. Aaron mengerti bahwa Islam adalah agama yang hidup dan penuh dengan spiritualitas yang diinginkan dalam hidupnya.
    Dia tak lagi melihat Islam sebagai agama yang kering dan ketat yang hanya berfokus pada aspek luar dan aturan.
    Setelah membaca tentang Islam di Indonesia, Aaron mengetahui bahwa persepsinya tentang Islam jauh dari kenyataan. Dan semakin banyak dia membaca, semakin tertarik pula Islam baginya.
    Tak hanya Islam di Indonesia, namun Islam di tempat-tempat lain di berbagai belahan dunia. Aaron terpesona dengan kekayaan Islam.
    Mengikuti Kata Hati
    Aaron tertarik untuk memeluk Islam dan menjadi seorang Muslim. Tetapi dia khawatir akan respon keluarganya. Apa yang akan mereka katakan? Seorang Yahudi menjadi Muslim? Aaron tidak ingin mengecewakan mereka.
    Meski begitu, Allah SWT akhirnya menguatkan hati Aaron.
    Dia pun mengucapkan syahadat dan masuk Islam di sebuah pusat komunitas Muslim kecil di New York City. Dia mulai sholat dan bergabung dengan halaqoh dzikir rutin di sana.
    “Irama dzikir kepada Allah sungguh luar biasa. Itu seperti musik rohani yang menenangkan hati dan menenangkan pikiran,” aku Aaron.
    Respon Keluarga
    Aaron mengaku tak berani memberi tahu keluarganya kabar bahwa dirinya telah masuk Islam untuk waktu yang sangat lama.
    “Karena saya tidak tinggal bersama mereka lagi, cukup mudah untuk menyembunyikannya. Namun, akhirnya mereka curiga terhadap saya. Saya mencoba untuk menyiasati perayaan keagamaan dan pertemuan rutin komunitas Yahudi kami,” ungkap Aaron.
    Ketika saya memberi tahu mereka, mereka hanya diam selama beberapa saat. Kemudian ibu saya bertanya apakah saya bahagia. Dan saya menjawab:
    “Ya!”
    Tetapi ayah saya mengajukan sebuah permintaan: “Bisakah kamu menunggu untuk mengumumkannya ke publik? Maksudku, saat ini orang-orang memiliki opini yang buruk tentang Muslim. Dan ayah tidak ingin teman-teman kita berpikir negatif tentang kamu atau kita.”
    Saya menuruti permintaan ayah saya. Dan sampai sekarang saya masih melakukannya. Kami hanya tidak berbicara tentang agama. Saya hanya sesekali bergabung dengan pertemuan komunitas Yahudi. Selebihnya, saya tetap menjaga kerahasiaan. Hal ini telah bekerja dengan baik bagi kami semua. Saya masih bisa bertemu dan mengunjungi keluarga saya. Alhamdulilah.*
    Baca juga: Juara Tinju Dunia Gervonta Davis Masuk Islam

    Jumlah Pembaca: 181

    Gamelan Islam karena Kisah Masuk Yahudi yang
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    Dai Belanda Dicopot jadi Imam setelah Bertemu Presiden ‘Israel’

    13 Juli 2025

    Dai Eropa yang Diundang ke ‘Israel’ ternyata Pendukung Penjajah dan Sekularisme

    12 Juli 2025

    Sertifikasi Halal Gratis untuk Warteg? BPJPH Siapkan Skema Khusus

    12 Juli 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER

    Bupati Malang Hadiri Kanjuruhan Street Race Edisi 13

    30 Maret 20241

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20252

    10 Aplikasi Musik Tanpa Iklan Terbaik, Diunduh Jutaan Pengguna!

    25 April 2024150

    Pantun Pj. Walikota Malang Bikin Suasana Meriah di Acara Malang Raya Shopping Adventure 2024

    1 April 20242
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • DISCLAIMER
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.