Kontestasi Pemilihan Rektor UIN Maliki Malang: Siapa yang Akan Duduk di Kursi Pimpinan?

MALANG RAYA15 Dilihat

InfoMalangRaya – Proses pemilihan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang selalu menjadi topik yang menarik dan penuh dinamika. Setiap periode, pemilihan rektor di kampus ini selalu menjadi ajang sengit dengan persaingan yang ketat antar para bakal calon. Untuk periode 2025-2029, sejumlah nama besar mencuat dan menjadi calon kuat untuk menduduki jabatan tertinggi di universitas yang memiliki peran penting dalam pengembangan pendidikan Islam ini. Adapun para bakal calon yang diprediksi akan mencalonkan diri pada pemilihan rektor kali ini adalah Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd., yang kini menjabat sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nurdiana, M.Si., serta Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag. Ketiga calon ini tentunya memiliki visi dan misi yang sangat strategis untuk memajukan UIN Maliki Malang ke depannya, serta rekam jejak yang tidak diragukan lagi dalam dunia pendidikan tinggi. Profil Bakal Calon Rektor UIN Maliki Malang 1. Prof. Dr. Hj. Ilfi Nurdiana, M.Si. Sosok yang dikenal sebagai “Bunda” oleh civitas akademika UIN Maliki Malang ini, memiliki latar belakang pendidikan yang sangat kuat di bidang ekonomi dan manajemen. Prof. Ilfi meraih gelar Sarjana Ekonomi Syariah dari IAIN Sunan Ampel Surabaya, kemudian melanjutkan pendidikan Magister di Universitas Padjadjaran Bandung, dan menempuh pendidikan Doktoral di Universitas Airlangga Surabaya dalam bidang Ilmu Manajemen. Sejak 1999, Prof. Ilfi aktif mengabdi sebagai dosen dan memiliki banyak pengalaman dalam memimpin di berbagai bidang. Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Administrasi, Umum, Perencanaan, dan Keuangan UIN Malang. Berbagai kebijakan strategis yang diambilnya, antara lain pengajuan anggaran pembangunan kampus, pengadaan PPPK, dan pemberian remunerasi kepada dosen dan tenaga kependidikan, telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi UIN Maliki Malang.
Baca Juga :
Tips Mix & Match Outfit Lama untuk Lebaran Hari Kedua

Selain itu, ia juga sangat aktif dalam organisasi, baik di tingkat lokal maupun nasional. Prof. Ilfi merupakan aktivis Fatayat NU, pendiri Kopontren Al-Yasini, serta Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini. Kontribusinya dalam pengembangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan Islam, tidak diragukan lagi. 2. Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd. Prof. Agus Maimun, yang lahir di Kediri pada 17 Agustus 1965, memiliki perjalanan pendidikan yang panjang dan penuh dedikasi. Setelah meraih gelar Sarjana dari IAIN Sunan Ampel Malang, ia melanjutkan pendidikan magister di IKIP Malang dan doktoral di Universitas Negeri Jakarta. Sejak 1990, ia mengabdi sebagai dosen di almamaternya, hingga akhirnya meraih gelar Guru Besar dalam Ilmu Pendidikan Islam pada 2022. Prof. Agus dikenal sebagai sosok yang tekun, ulet, dan memiliki jejaring luas, serta semangat tinggi untuk mencetak ilmuwan dan pemimpin masa depan. Selain itu, ia juga telah berkontribusi dalam berbagai riset, termasuk di bidang pendidikan, sosial keagamaan, dan teknologi pendidikan, serta telah mengunjungi lebih dari 20 negara di dunia untuk berbagi ilmu dan pengetahuan. 3. Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag.
Baca Juga :
Proses Penjaringan Bakal Calon Rektor UIN Maliki Malang Segera Dilaunching

Sosok yang pertama kali meraih gelar doktor perempuan di UIN Maliki Malang ini telah lama dikenal di dunia akademik dan sosial. Prof. Umi menyelesaikan studi doktoralnya di IAIN Surabaya pada tahun 2007 dengan konsentrasi pada Islamic Studies. Selain aktif mengajar di Fakultas Syariah UIN Maliki Malang dan Pascasarjana Unisma Malang, beliau juga sangat peduli terhadap isu gender, pemberdayaan perempuan, dan dialog lintas agama. Keaktifannya dalam berbagai organisasi sosial dan akademik, seperti menjadi Ketua Pusat Studi Gender (PSG) UIN Maliki Malang dan aktif di berbagai forum nasional dan internasional, menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan keadilan sosial. Prof. Umi juga dikenal sebagai reviewer jurnal di berbagai perguruan tinggi Islam dan aktif mengadakan sosialisasi terkait penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Setiap bakal calon rektor UIN Maliki Malang membawa visi dan misi yang berbeda namun tetap mengedepankan pengembangan institusi yang lebih baik. Prof. Ilfi berfokus pada peningkatan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan, serta penguatan tata kelola universitas dengan pendekatan berbasis kinerja. Prof. Agus Maimun, di sisi lain, berkomitmen untuk terus mengembangkan pendidikan Islam yang inovatif dan memperkuat peran UIN Maliki Malang di tingkat internasional. Sedangkan Prof. Umi Sumbulah menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dan keadilan sosial, serta memperkuat kualitas pendidikan di lingkungan kampus. Dengan adanya ketiga bakal calon yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang mumpuni, tentunya proses pemilihan rektor UIN Maliki Malang untuk periode 2025-2029 akan menjadi ajang yang sangat menarik untuk diikuti. Masing-masing calon memiliki kekuatan dan keunggulan yang dapat membawa UIN Maliki Malang ke arah yang lebih baik, baik dalam hal akademik, pengembangan SDM, maupun kontribusi kepada masyarakat. Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa siapapun yang terpilih nanti, tantangan besar menanti di depan mata. UIN Maliki Malang membutuhkan pemimpin yang mampu membawa perubahan, inovasi, dan kemajuan yang berkelanjutan untuk menjadikan kampus ini semakin unggul di tingkat nasional maupun internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *