Pengalaman Menyenangkan Peserta FORNAS VIII di NTB
Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi pengalaman luar biasa bagi berbagai kontingen dari berbagai daerah. Meskipun ini pertama kalinya NTB menggelar multi event nasional, acara ini mampu memenuhi harapan para peserta dan penggemar olahraga.
Para peserta dari berbagai provinsi memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan acara ini. Salah satu offisial Kontingen KORMI Kalimantan Timur, Rahmat, menyampaikan kepuasannya terhadap pelayanan panitia lokal. Ia menilai transportasi dan makanan yang disediakan sangat memadai. “Kita puas dengan pelayanan panitia lokal. Baik masalah transportasi maupun masalah makanan. Bukan hanya datang sesuai jadwal tetapi menu makanan yang disajikan juga beragam,” ujarnya saat ditemui di tempat pertandingan cabang olahraga tradisional di lingkungan Kantor Bupati Lombok Barat, NTB.
Pernyataan Rahmat ini juga didukung oleh pelatih ketapel Papua Tengah, Hendrik Tamher. Ini adalah pertama kalinya ia terlibat dalam FORNAS. “Makanan memang tidak pernah terlambat dan menunya juga bagus. Masyarakatnya juga ramah. Dan, kami merasa nyaman selama di sini,” tambahnya.
Sarah, mahasiswa Universitas Politeknik Bali, yang memanfaatkan liburan kuliah untuk memperkuat Kontingen KORMI Papua Tengah, juga menyampaikan kepuasan terhadap penyelenggaraan acara. “Ya, makanannya memang datang sebelum waktunya. Kami senang bisa berlomba di sini,” katanya. Sarah yang pernah menekuni olahraga angkat besi ini merasa tertarik dengan berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan.
Sementara itu, Hasan, offisial Kontingen KORMI Kalimantan Selatan, juga menyampaikan bahwa tidak ada masalah dengan tempat pertandingan untuk Perkumpulan Pelestarian Olahraga Tradisional Indonesia (Portina). “Tak ada masalah. Tempat pertandingan cabang olahraga tradisional sudah sesuai standar,” ujarnya.
Meski pertandingan cabang olahraga tradisional yang dimainkan di lingkungan Kantor Bupati Lombok Barat sempat terhenti karena hujan, ratusan penggiat dan pendukung tetap bertahan menunggu hujan reda agar bisa kembali mengikuti pertandingan. Kebersamaan dan antusiasme tampak jelas dalam kegiatan ini.
Di lokasi tersebut, bukan hanya cabang olahraga Gebuk Bantal yang dipertandingkan. Ada juga Lomba Terompa Panjang, Lari Balok, Tarik Tambang, Enggrang, Dagongan, pencak silat tradisional, dan Hadang (Gerobak Sodor). Suasana penuh semangat terlihat saat salah satu penggiat gebuk bantal terjatuh karena pukulannya meleset. Tidak hanya terlihat keakraban di antara mereka, tetapi juga terdengar teriakan dukungan dan tawa lepas saat mereka menyaksikan pertandingan.
FORNAS VIII di NTB tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga, tetapi juga menjadi momen kebersamaan dan keakraban antara peserta dari berbagai daerah. Dengan berbagai cabang olahraga tradisional yang menarik, acara ini berhasil menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.