Korea Selatan telah mengeluarkan larangan perjalanan bagi warganya ke beberapa wilayah di Kamboja. Keputusan ini diambil setelah seorang warga negara Korea Selatan disiksa oleh kelompok kriminal di wilayah tersebut.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh media, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan memberlakukan larangan perjalanan Level 4, yang merupakan tingkat tertinggi dalam sistem peringatan perjalanan empat skala. Larangan berlaku untuk wilayah Pegunungan Bokor di provinsi Kampot serta kota Bavet dan Poipet. Selain itu, pihak berwenang juga memberikan peringatan perjalanan kepada warga negara Korea Selatan yang berada di provinsi Sihanoukville. Mereka diminta segera meninggalkan wilayah tersebut karena khawatir akan meningkatnya kejahatan di daerah tersebut.
Langkah terbaru yang diambil oleh pemerintah Seoul ini dilatarbelakangi oleh laporan tentang warga Korea Selatan yang diculik dan ditahan di Kamboja setelah menjadi korban penipuan lowongan kerja. Pada bulan Agustus 2025, seorang mahasiswa ditemukan tewas di dekat Gunung Bokor di provinsi Kampot setelah disiksa oleh para pelaku kejahatan.
Kamboja telah menahan tiga pria Tiongkok yang dituduh membunuh dan melakukan penipuan daring terkait dengan penculikan, penyiksaan, dan kematian Park Min-ho, seorang pemuda berusia 22 tahun, pada Agustus. Sementara itu, secara terpisah, seorang wanita Korea Selatan ditemukan tewas pada 7 Oktober di Vietnam dekat perbatasan Kamboja, menurut laporan dari polisi setempat. Jenazah perempuan tersebut dilaporkan telah diautopsi sebelum diserahkan kepada keluarganya untuk dikremasi. Kepolisian Korea Selatan juga telah memulai penyelidikan atas kasus ini.
Kantor kepresidenan Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan mengirim tim tanggap gabungan ke Kamboja untuk memerangi kejahatan terhadap warga negara Korea Selatan menyusul kasus Park. Tim ini bertujuan untuk memastikan keselamatan warga negara Korea Selatan yang tinggal di wilayah tersebut.
Pada hari Sabtu, 18 Oktober 2025, puluhan warga negara Korea Selatan yang telah ditahan di Kamboja karena dugaan keterlibatan dalam operasi penipuan siber telah dipulangkan dan ditangkap, menurut otoritas Korea Selatan. Petugas menangkap orang-orang tersebut di dalam pesawat carteran yang dikirim untuk menjemput mereka dari Kamboja. “Sebanyak 64 warga negara baru saja tiba di Bandara Internasional Incheon dengan penerbangan carteran,” ujar pejabat tersebut, seraya menambahkan bahwa semua orang tersebut telah ditahan sebagai tersangka kriminal.
Korea Selatan juga mengirimkan tim ke Kamboja awal minggu ini untuk menyelidiki puluhan warga negaranya yang diculik dalam industri penipuan daring di negara Asia Tenggara tersebut. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi warganya dari ancaman kejahatan di luar negeri.