InfoMalangRaya.com– Korea Selatan menuding DeepSeek berbagi data pengguna dengan ByteDance perusahaan induk dari TikTok di China.
“Kami konfirmasi DeepSeek berkomunikasi dengan ByteDance,” kata pihak regulator perlindungan data Korea Selatan kepada kantor berita resmi Yonhap, seperti dilansir BBC Selasa (18/2/2025).
Korea Selatan sudah menyatakan pengunduhan aplikasi AI buatan DeepSeek terlarang disebabkan kekhawatiran terhadap perlindungan data penggunanya.
Sebelum diumumkan terlarang pada Sabtu malam, aplikasi DeepSeek sudah diunduh lebih dari satu juta kali. Pengguna yang sudah lebih dulu mengunduh sebelum pelarangan masih dapat menggunakan aplikasinya atau mengaksesnya lewat situs web DeepSeek.
Personal Information Protection Commission (PIPC) mengatakan kepada Yonhap bahwa meskipun sudah ditemukan adanya keterkaitan antara DeepSeek dengan ByteDance, pihaknya belum dapat memastikan apa saja data yang sudah dibagikan dan seberapa banyak.
Para pengkritik sejak lama menuduh UU Intelijen Nasional China memperbolehkan pemerintah untuk mengakses data apa saja yang diinginkannya dari perusahaan-perusahaan China.
Akan tetapi, ByteDance – yang berkantor pusat di China dan sahamnya dimiliki oleh sejumlah investor global – serta sejumlah pihak lain mengatakan UU yang sama memberikan perlindungan kepada perusahaan swasta dan data pribadi.
DeepSeek sempat membuat kehebohan ketika diluncurkan ke publik pada bulan Januari, karena mengklaim mesin kecerdasan buatannya dibangun dengan biaya jauh lebih rendah dari mesin serupa buatan perusahaan Amerika Serikat seperti ChatGPT.*