InfoMalangRaya –
IMR, Pyongyang: Korea Utara (Korut) mengatakan pada Jumat (19/1/2024), pihaknya telah menguji pesawat nirawak serang bawah air berkemampuan nuklir. Pengujian tersebut sebagai tanggapan terhadap latihan angkatan laut gabungan Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang minggu ini.Pengujian terjadi beberapa hari setelah pemimpin Korut Kim Jong Un membatalkan reunifikasi damai dengan Korea Selatan sebagai tujuan negaranya. Negaranya akan mengubah konstitusi menjadi lebih baik dan mendefinisikan Korea Selatan sebagai seteru asing yang paling bermusuhan.Pesawat nirawak bawah air itu pertama kali diuji tahun lalu menurut Korut. Peralatan ini juga merupakan satu dari berbagai sistem persenjataan yang diperlihatkan dalam beberapa tahun terakhir.Tidak disebutkan kapan militer Korut menggelar tes yang dilakukan di perairan timur negara itu. Sementara, latihan militer Korsel, AS, dan Jepang berakhir Rabu (17/1/2024) di perairan selatan Pulau Jeju, Korea Selatan. “Postur perlawanan berbasis nuklir bawah air tentara kami semakin disempurnakan. Dan, berbagai tindakan responsif maritim dan bawah air akan terus menghalangi manuver militer angkatan laut AS dan sekutunya,” kata Kementerian Pertahanan Korea Utara dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (20/1/2024).“Kami mengecam keras AS dan para pengikutnya atas tindakan sembrono mereka yang secara serius mengancam keamanan (Korea Utara) sejak awal tahun ini dan dengan tegas memperingatkan mereka akan konsekuensi bencana yang akan mereka timbulkan,” kata pernyataan tersebut.Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengecam uji coba Korea Utara terbaru, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Sementara, Sekjen PBB Antonio Guterres prihatin dengan situasi terkini di Semenanjung Korea, menurut juru bicara PBB Stephane Dujarric. Guterres menegaskan kembali seruannya “untuk deeskalasi, penerapan penuh resolusi Dewan Keamanan dan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi dialog dan dimulainya kembali perundingan diplomatik yang sejujurnya merupakan satu-satunya jalan ke depan,” kata Dujarric.Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir telah menguji berbagai sistem rudal yang dirancang menargetkan Amerika Serikat dan sekutunya di Asia. Korut juga mengumumkan doktrin nuklir yang memberi wewenang militer melakukan serangan nuklir pencegahan jika kepemimpinan Korut terancam.
Leave a Comment
Leave a Comment