Kota Malang Kekurangan TPS Sampah

MALANG RAYA214 Dilihat

Infomalangraya – MALANG KOTA – Bau busuk akibat timbunan sampah di kawasan Muharto, Jodipan, dan Mojolangu tidak akan hilang. Itu jika kebutuhan menambah 20 Tempat Penampungan Sementara (TPS) baru tidak segera dipenuhi. Masih kurangnya TPS diungkap oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang.
Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman memaparkan, saat ini ada 37 TPS. Lokasinya tersebar di lima kecamatan se Kota Malang. Dia menilai, jumlah TPS tersebut belum ideal, sehingga diperlukan tambahan lagi.
”Seharusnya satu TPS satu kelurahan. Karena jumlah hanya 37 titik, berarti ada beberapa TPS yang melayani 3-4 kelurahan,” tutur Rahman, kemarin.

Pejabat eselon II Pemkot Malang itu mengaku sudah berupaya mencari lahan untuk pengadaan TPS baru. Namun kendala yang dihadapi yakni penolakan dari warga. Umumnya, warga menolak lantaran terganggu bau sampah jika dibangun TPS di lokasi tersebut.
”Masalahnya, sekarang ini tidak ada warga yang mau di samping rumahnya ada TPS. Memang bau, apa lagi saat musim hujan,” ungkapnya.
Yang disayangkan Rahman, warga yang menolak ada TPS di kawasannya itu tidak mempunyai kesadaran membuang sampah ada tempatnya. Akibatnya, timbul sampah liar yang berserakan di pinggir jalan. “Alasannya mesti jauh, sehingga buang sampah sembarangan di pinggir jalan,” keluh Rahman.
Dia mencontohkan beberapa titik yang menjadi langganan timbunan sampah liar. Di antaranya di Jodipan, Muharto, dan Mojolangu. Untuk mengatasi kondisi itu, pihaknya akan melakukan pendekatan kepada masyarakat agar menyetujui pengadaan lahan TPS baru.
Selain itu, Rahman juga berencana mengembangkan TPS anti-bau. ”Setelah TPS tidak berbau ini, mungkin ke depan jumlah TPS bisa bertambah,” tandasnya.
Terpisah, anggota Komisi C DPRD Kota Malang Bayu Rekso Aji mengatakan, selain jumlah yang kurang, pihaknya juga menyoroti TPS yang tidak berfungsi maksimal. Seperti di Kelurahan Cemorokandang. ”Itu karena kurangnya armada pengangkut sampah,” katanya.
Bayu mendorong DLH Kota Malang segera memecahkan persoalan tersebut. Salah satu rekomendasinya adalah pengadaan truk pengangkut sampah. “Melihat jumlah armada pengolahan sampah, tentu perlu ditambah lagi agar bisa mengakomodasi TPS yang tidak berfungsi,” tandasnya. (adk/dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *