Progres Signifikan dalam Perbaikan Infrastruktur Jalan dan Drainase Kota Malang
Pemerintah Kota Malang terus berupaya mempercepat penyelesaian proyek perbaikan infrastruktur jalan dan drainase pada tahun anggaran 2025. Dengan fokus pada peningkatan kualitas jalan serta penguatan sistem drainase, langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam berlalu lintas.
Menurut data dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP), hingga akhir Juli 2025, sekitar 90 persen proyek tersebut telah berjalan dengan progres yang signifikan. Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menjelaskan bahwa hampir semua kecamatan di kota ini mendapat perhatian secara merata. Fokus utama proyek tahun ini adalah peningkatan kualitas jalan serta penguatan sistem drainase.
“Sebagian besar kegiatan jalan dan drainase sudah dikontrak dan progresnya sudah terasa,” ujar Dandung saat memberikan keterangan, Selasa (29/7/2025).
Dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025, DPUPRPKP mengusulkan tambahan dana sebesar Rp 2,5 miliar. Dana ini direncanakan untuk menangani kerusakan insidentil seperti jalan berlubang dan retak ringan. Jika disetujui, tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk memperbaiki hingga 20 ruas jalan yang belum sempat ditangani tahun ini. Meski anggaran pusat untuk rehabilitasi jalan dipangkas, Pemkot tetap mengupayakan pelaksanaan program dengan memaksimalkan dana APBD murni. Dandung menekankan pentingnya menetapkan skala prioritas agar hasilnya tepat sasaran.
Teknologi Daur Ulang Aspal Digunakan untuk Perbaikan Jalan
Salah satu proyek besar yang dikerjakan adalah perbaikan Jalan Gatot Subroto sepanjang 2 kilometer. Jalan ini kerap mengalami kerusakan akibat lalu lintas kendaraan berat. Untuk mengatasi hal tersebut, digunakan teknologi daur ulang aspal atau recycling asphalt, yang dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan.
Selain memperbaiki jalan rusak, Pemkot juga tengah merancang jalan tembus baru untuk mengurangi kemacetan sekaligus membuka akses ke kawasan permukiman baru. Jalan alternatif ini diproyeksikan akan menambah konektivitas antarwilayah dalam kota.
Percepatan Pembangunan Titik-Titik Drainase
Di sektor drainase, pembangunan titik-titik baru juga dipercepat. Tahun ini, DPUPRPKP menargetkan pembangunan 86 titik drainase, dengan skala prioritas berdasarkan laporan masyarakat, hasil Musrenbang, dan pokok pikiran (pokir) DPRD Kota Malang.
Sebagai informasi, pada 2023 lalu, sekitar 93 persen proyek drainase telah selesai. Namun masih ada titik-titik seperti Jalan Danau Toba, Jalan Sulawesi, Ki Ageng Gribig, dan bozem Tunggulwulung yang belum rampung dan kini sedang dikebut penyelesaiannya.
Melalui proyek masif ini, Pemkot Malang berharap dapat menciptakan lingkungan kota yang lebih aman, nyaman, dan tangguh, khususnya saat musim hujan tiba. Dengan perbaikan infrastruktur yang berkelanjutan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan meminimalkan dampak bencana alam yang sering terjadi di kota ini.