KPU Banten Ungkap 43 TPS Gagal Selenggarakan Pencoblosan

InfoMalangRaya –
​IMR, Serang: Sebanyak 43 Tempat Pemungutan Suara (TPS) gagal melaksanakan pemungutan suara di Provinsi Banten pada 14 Februari 2024. Hal itu berdasarkan data KPU Banten yang tersebar pada lima kabupaten/kota.Ketua KPU Provinsi Banten, M. Ali Zaenal Abidin mengatakan, berdasarkan laporan dari KPU kabupaten/kota di Provinsi Banten, terdapat lima wilayah yang gagal menggelar pencoblosan. Untuk itu, pihaknya akan menggelar Pemungutan Suara Susulan, Pemungutan Suara Lanjutan dan Pemungutan Suara ULANG (PSU).Ali merinci, Kabupaten Serang terdapat Pemungutan Suara Lanjutan di 3 TPS akibat tertukarnya surat suara. Yakni di TPS 009 Desa Mander, Kecamatan Bandung, TPS 009, 012, 013 Desa Bumi Jaya, Kecamatan Ciruas.”Di Kota Tangerang Selatan terdapat Pemungutan Suara Lanjutan di satu TPS akibat tertukar surat suara. Yakni TPS 10, 58, 71, 72, 73, 74, 75, 83, 85, 86, 87, 91, 99, dan TPS 100, seluruhnya berada di Kecamatan Pondok Aren,” ujarnya.Kemudian, di Kota Tangerang terdapat Pemungutan Suara Lanjutan di lima TPS akibat banjir dan kekurangan surat suara. Ditambah lagi 11 TPS yang melakukan Pemungutan Suara Lanjutan akibat surat suara yang tercampur.”Pelaksanaannya ada yang telah digelar pada 17-18 Februari 2024 kemarin. Namun, ada satu TPS lagi akan direncanakan menggelar pemungutan suara pada 24 Februari nanti,” ujar Ali.Kemudian, di Kota Serang terdapat Pemungutan Suara Ulang di empat TPS. Masing-masing TPS 07 Kelurahan Kemanisan, TPS 01 Kelurahan Banjar Sari, TPS 21 Kelurahan Bendungan, dan TPS 24 Kelurahan Sepang. Alasan dari sejumlah TPS itu beragam.”Ada yang pemilih yang tidak ber KTP el/Suket dan tidak terdaftar di DPT serta DPTb dan terdapat pemilih yang memberikan suara lebih dari satu kali. Ada pula berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan Perundang-undangan,” kata Ali.Terakhir, di Kabupaten Lebak terdapat Pemungutan Suara Ulang di TPS 010 Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung. Ini diakibatkan pengguna hak pilih tidak terdaftar di DPT dan tidak memiliki Formulir pindah memilih.​