InfoMalangRaya.com—Kremlin hari Senin membantah laporan media bahwa istri pemimpin rezim tangan besi Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, yang berasal dari Inggris, ingin bercerai dan berencana meninggalkan Rusia, lapor Anadolu Agency (AA).
“Tidak, itu tidak sesuai dengan kenyataan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan di ibu kota Rusia, Moskow, saat menjawab pertanyaan mengenai masalah tersebut.
Pada hari Ahad, beberapa pemberitaan media menyebutkan bahwa Asma al-Assad, yang lahir di Inggris (UK), ingin mengajukan gugatan cerai di Rusia.
Pasangan tersebut diberikan suaka oleh Presiden Vladimir Putin setelah pasukan pejuang oposisi menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada 8 Desember 2024.
Menurut laporan, Asma al-Assad telah menyatakan ‘ketidakpuasan’ dengan kehidupannya di Moskow dan berniat pindah ke London.
Bashar, yang telah menjadi pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok pejuang oposisi menguasai Damaskus, mengakhiri kekuasaan 61 tahun Partai Baath sejak 1963.* AA