Blitar (IMR) – Pemerintah Kota Blitar, Kabupaten Blitar, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah menggodok rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional untuk mengatasi permasalahan sampah yang semakin kompleks.
Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap pengkajian yang intensif, meskipun rencana pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2021. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar, Jajuk Indihartati, rencana ini baru kembali dipertegas pada awal tahun 2025 karena adanya pertimbangan teknis terkait pembangunan dan operasionalisasi TPA tersebut.
“Pemerintah provinsi Jawa Timur, bersama Pemkot Blitar dan Pemkab Blitar, sudah memulai pembahasan tentang TPA Terpadu sejak tahun 2021. Tapi baru tahun 2025 ini kita mulai lebih mematangkan rencana itu,” jelas Jajuk dalam konferensi pers pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Rencana pembangunan TPA Regional ini bertujuan untuk mengelola sampah secara lebih efektif dengan melibatkan beberapa daerah sekaligus. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi beban yang ada di TPA Gedog, yang diprediksi akan penuh dalam waktu dekat.
Salah satu alasan mendasari pembangunan TPA Regional ini adalah kapasitas TPA Terpadu Gedog yang semakin terbatas. Rencana ini diharapkan dapat memberikan solusi atas ancaman overload yang sedang mengintai TPA tersebut.
Selain itu, kota Blitar yang semakin kekurangan lahan untuk mendirikan TPA terpadu membuat pembangunan TPA Regional menjadi pilihan yang lebih realistis. “Ini menjadi sebuah solusi ancaman penuhnya TPA Gedog,” tegas Jajuk.
Kondisi serupa juga dialami oleh Kabupaten Blitar. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar, Achmad Cholik, mengungkapkan bahwa TPA Tegalasri di Wlingi dan beberapa TPA lainnya di Kabupaten Blitar diprediksi akan segera overload dalam dua tahun mendatang.
Saat ini, Kabupaten Blitar hanya memiliki tiga TPA, yang totalnya hanya mampu menampung 200 ton sampah per hari, jauh dari kebutuhan yang diperkirakan mencapai 500 ton sampah per hari. “Dalam dua atau tiga tahun ke depan, TPA kami akan overload,” ujar Cholik, mengingat volume sampah yang terus meningkat setiap tahunnya.
Di tengah tantangan besar tersebut, Pemkab Blitar juga menghadapi keterbatasan anggaran yang menjadi kendala dalam penyediaan TPA baru.
Pemerintah Kabupaten Blitar pun berharap agar ada dukungan dari pemerintah pusat agar masalah sampah ini dapat teratasi dengan solusi yang lebih komprehensif. “Kami masih menunggu bantuan dari pemerintah pusat,” tutup Cholik.
Pembangunan TPA Regional yang melibatkan beberapa daerah ini diharapkan menjadi solusi berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan sampah yang semakin mengkhawatirkan di Kota dan Kabupaten Blitar.
Mengingat pentingnya keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat, pembangunan ini akan menjadi langkah awal yang sangat signifikan bagi daerah-daerah di Jawa Timur dalam mengelola sampah secara lebih terintegrasi. [owi/suf]