Kronologi Kematian Pasangan Suami Istri di Malang
Kronologi kematian pasangan suami istri (Pasutri) asal Dusun Tegalrejo, Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang yang ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya, Selasa (22/7/2025), memicu kegundahan masyarakat setempat. Dua korban bernama Arik Wicaksono (41) dan Iin Handayani (39) ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Pada pukul 08.00 WIB, warga desa Ketindan sempat digegerkan dengan berita kematian kedua pasangan tersebut. Mereka ditemukan dalam keadaan tidak wajar. Iin ditemukan dengan luka tusukan di sebuah kamar, sedangkan Arik ditemukan gantung diri di kamar lain. Saat ini, pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Malang masih melakukan penyidikan terkait motif di balik kematian pasangan ini.
Menurut Kapolsek Lawang, AKP M Lutfi, kronologi kejadian bermula pada Senin (21/7/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Pada saat itu, Arik pulang ke rumah setelah bekerja. Malam harinya, terjadi pertengkaran antara Arik dengan istrinya, Iin. Alasannya karena Arik ingin meminjam motor, namun tidak diperbolehkan oleh Iin. Iin khawatir jika Arik tidak pulang.
Di hari kejadian, Selasa (22/7/2025), sekitar pukul 08.30 WIB, Iin pamit kepada ayahnya, Kasum untuk pergi bekerja. Iin biasanya berjualan makanan di SDN Ketindan 3. Setelah berpamitan, Iin masuk kembali ke dalam rumah untuk mengambil tas. Sementara itu, Kasum pergi ke samping rumah untuk memberi pakan ayam.
Setelah 15 menit, Kasum kembali masuk ke dalam rumah. Ia mendengar suara rintihan dari Iin seperti kesakitan. Setelah dicek, ternyata Iin berada di kamar anaknya dalam keadaan tertutup selimut. Korban terlihat bersimbah darah dan ada beberapa luka terbuka di badannya.
Kasum segera meminta pertolongan dari tetangga dekat rumahnya sambil mencari Arik Wicaksono. Setelah dicari, ternyata Arik ditemukan dalam keadaan tergantung di kamar belakang dengan seutas tali putih melilit di lehernya.
Sementara itu, Kasum bersama tetangga berusaha membawa Iin ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Setelah dibawa ke RSUD Lawang, Iin dinyatakan meninggal dunia.
Atas kejadian ini, keluarga melalui perangkat desa melaporkan ke Polsek Lawang. Saat ini, kasus tersebut masih didalami oleh penyidik. Pihak kepolisian masih menyelidiki apakah ada faktor lain yang memicu kejadian tragis ini.
Dari informasi yang didapat, pasangan ini memiliki dua putri. Kejadian ini menimbulkan banyak tanda tanya di kalangan masyarakat. Para tetangga dan kerabat merasa kaget dan prihatin atas kematian yang tiba-tiba ini.
Selain itu, masyarakat juga mulai memperhatikan lebih teliti kondisi psikologis anggota keluarga, terutama bagi mereka yang tinggal sendiri atau sering mengalami konflik. Hal ini menjadi pengingat bahwa kesehatan mental harus diperhatikan secara serius agar bisa mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan.
Hingga kini, penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan alat bukti yang ada. Semoga proses penyidikan dapat segera menemukan fakta-fakta yang jelas dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.