InfoMalangRaya.com—Komite Anti-Diskriminasi Arab Amerika (ADC) mengecam maskapai American Airlines yang melarang seorang penumpang mengenakan kaus ‘Palestina’. ADC meminta maskapai American Airline segera mengeluarkan permintaan maaf resmi kepada penumpang karena dinilai mengabaikan hak dasar penumpang.
“Tindakan yang diambil oleh American Airlines ini tidak hanya diskriminatif tetapi juga berkontribusi pada konteks prasangka yang lebih luas terhadap Palestina dan hak mereka untuk identifikasi diri,” demikian pernyataan resmi lembaga pembela hak-hak sipil keturunan Arab yang didirikan mantan Senator AS James Abourezk di laman resminya adc.org, Kamis (30/11/2024).
Komite Anti-Diskriminasi Arab Amerika (ADC) mengecam American Airlines Penerbangan 2829 dari New York JFK ke Phoenix yang melarang seorang penumpang mengenakan kaus ‘Palestina’. ADC meminta maskapai tsb mengeluarkan permintaan maaf resmi pada penumpang tsb@adc#Hamas#Israhell pic.twitter.com/oAbVEY8dRV— InfoMalangRaya.com (@hidcom) December 2, 2023
Menurut ADC, pria tersebut menggunakan maskapai American Airlines Penerbangan 2829 dari New York JFK ke Phoenix. Pria itu mengatakan dia mengenakan sweternya dengan tulisan “Palestina” terpampang, menambahkan, bahwa pakaian tersebut tidak menampilkan bahan yang “menyinggung atau tidak senonoh”.
Namun, ketika dia naik ke pesawat, dia mengaku diminta oleh pramugari untuk membalik kausnya – dan diperingatkan bahwa dia akan dikeluarkan dari penerbangan oleh penegak hukum jika dia tidak mematuhinya.
Awak pesawat diduga mengatakan kepadanya bahwa penumpang dilarang mengenakan pakaian apa pun yang bersifat politis dan menyatakan keprihatinan tentang bagaimana perasaan penumpang lain terhadap kaus tersebut.
“Bagaimana dengan perasaanku?” katanya kepada sang pramugari dikutip The Independent.
Pria tersebut mengatakan bahwa dia “memutuskan untuk mematuhi” pramugari karena dia “tidak mengetahui” hak-haknya. Menurut kebijakan American Airlines mengenai pakaian penumpang, penumpang diharuskan “berpakaian pantas”.
“Tidak diperbolehkan bertelanjang kaki atau mengenakan pakaian yang menyinggung,” tegasnya.
Dalam kebijakan tersebut tidak disebutkan bahwa pakaian politik tidak diperbolehkan. Pria itu mengutuk maskapai tersebut dan menuduh perusahaan tersebut “terlibat dalam pembunuhan anak-anak Palestina yang tidak bersalah di Gaza”.
Rashida Thalin, politikus dan pengacara yang merupakan anggota Dewan Perwakilan Amerika Serikat dari daerah pemilihan kongres ke-13 Michigan mengkritik maskapai American Airlines.
“Apakah American Airlines memiliki bias terhadap warga Palestina? Apakah ada kebijakan yang memungkinkan terjadinya penargetan dan perlakuan buruk seperti ini?,” katanya melalui akun media X.
“Dia sangat terpukul dan merasa penghapusan warga Palestina di negara kita tidak ada batasnya. Saya mengirim email ke @americanair dan menunggu tanggapan,” kata dia. “Palestina ada. Kita adalah manusia. Dan kita tidak akan menghapus,” katanya dikutip laman liveandletsfly.com.
Menurut ADC, kejadian seperti in merupakan lambang dari pola diskriminasi yang begitu besar, yang sering dihadapi oleh orang -orang Palestina dan pendukungnya, menyoroti tren pembungkaman dan meminggirkan suara-suara yang menyoroti ketidakadilan.
“Pendidikan dan kesadaran adalah kunci untuk memastikan bahwa semua penumpang, terlepas dari afiliasi nasional, budaya, atau politik mereka, diperlakukan dengan hormat dan bermartabat,” demikain pernyataan lembaga tersebut.*