Babak 16 Besar Turnamen Gasing Laga Sasak 2025 Berlangsung Sengit
Turnamen Gasing Laga Sasak 2025 terus memperlihatkan pertandingan yang menarik dan penuh ketegangan. Pada hari kedua penyelenggaraannya di arena utama Desa Loyok, berbagai tim unggulan dari berbagai daerah di Pulau Lombok saling bersaing untuk melaju ke babak berikutnya.
Pertandingan pertama yang berlangsung antara Kunci Mas dan Sinar Molek menjadi awal yang menarik. Tim Kunci Mas tampil dominan sejak awal dan berhasil mengamankan kemenangan dengan skor akhir 23-15. Performa yang baik dari Kunci Mas menunjukkan bahwa mereka adalah salah satu tim favorit dalam turnamen ini.
Namun, sorotan utama pada hari ini jatuh pada pertandingan antara Buani dari Desa Lenting, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, melawan Sigar Penjalin dari Kecamatan Janapria, Lombok Tengah. Pertandingan ini menjadi salah satu duel terpanas dalam babak 16 besar hingga saat ini.
Sejak babak pertama dimulai, atmosfer pertandingan terasa sangat panas. Buani tampil sebagai pemukul, sedangkan Sigar Penjalin bertindak sebagai pengorong. Meskipun Buani memiliki keunggulan awal, mereka gagal memanfaatkan peluang yang ada. Dari total 10 pemain yang diturunkan, hanya 8 pemain yang berhasil mencetak angka. Namun, gasing atas yang digunakan oleh Buani kalah dalam putaran dibanding milik Sigar Penjalin. Akibatnya, seluruh poin tersebut dianggap gugur karena aturan dalam pertandingan menyatakan bahwa kemenangan putaran menjadi penentu sahnya poin dari pukulan.
Sigar Penjalin tidak ingin tertinggal dan mencoba mengambil alih giliran. Mereka berupaya menuntaskan pertandingan, tetapi upaya mereka juga terhenti. Meski berhasil mencetak angka serupa, yaitu 8 poin, gasing andalan mereka justru terhenti lebih awal dari milik Buani. Lagi-lagi, karena kalah dalam putaran, angka tersebut tidak bisa diklaim sebagai kemenangan.
Permainan berlanjut hingga lima babak tanpa satu pun pihak berhasil mencetak skor sah. Wasit akhirnya memutuskan pertandingan berakhir imbang dengan skor 15-15. Skor ini bukan berasal dari hasil pertandingan, melainkan dari penilaian teknis seperti keseragaman kostum, kualitas gasing atas dan bawah, serta kedisiplinan strategi.
Kapten tim Buani, Saidi, mengungkapkan rasa kecewa namun juga lega. “Sejak penyisihan kami tidak pernah kalah. Tapi hari ini kami harus menerima hasil imbang. Tim Sigar Penjalin memang solid dan sepertinya sudah mempersiapkan diri secara matang untuk menghadapi kami,” ujar Saidi kepada wartawan usai laga.
Ia juga menambahkan bahwa dari segi permainan, seluruh pemain Buani sudah tampil maksimal. “Kami sudah menyiapkan gasing terbaik, strategi sudah dikaji ulang, semua bermain rapi dan minim kesalahan. Tapi memang hasil akhirnya seperti ini. Mungkin memang hari ini kami diuji oleh tim yang sama kuatnya,” tambahnya.
Dengan hasil ini, baik Buani maupun Sigar Penjalin masih memiliki peluang untuk melaju ke babak selanjutnya, tergantung dari hasil pertandingan terakhir di grup. Panitia memastikan bahwa perhitungan skor dan teknik akan menjadi penentu jika poin akhir tetap imbang.
Turnamen Gasing Laga Sasak 2025 terus menarik perhatian masyarakat, tidak hanya karena atmosfer pertandingannya yang kompetitif, namun juga karena permainan tradisional ini kembali menjadi simbol persaudaraan dan sportivitas masyarakat Sasak.