Imbauan Penting dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, memberikan peringatan kepada para siswa untuk menghindari aktivitas yang berisiko tinggi di alam terbuka, khususnya ketika kondisi cuaca tidak mendukung. Peringatan ini disampaikan setelah ia melakukan kunjungan ke keluarga korban siswa yang terseret ombak di tebing Pantai Watu Lepek, Kabupaten Malang, pada Sabtu (12/7/2025).
Aries menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga Arya Maulana Akbar Ariski (18), seorang siswa SMKN 1 Gedangan yang ditemukan meninggal dunia setelah terseret ombak saat sedang memancing pada Kamis (10/7/2025). Selain itu, ia juga mengunjungi keluarga Wahyu Mustakim Wicaksono (17), yang masih dalam pencarian, serta Febri Fajar Fadilah (17), salah satu korban yang berhasil selamat dalam kejadian tersebut.
“Saya atas nama Dinas Pendidikan Jawa Timur menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua, khususnya para siswa, untuk lebih bijak dalam memilih aktivitas saat liburan,” ujar Aries.
Menurut Aries, meskipun memancing merupakan kegiatan positif, lokasi tebing Pantai Watu Lepek dinilai sangat berbahaya, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak menentu. Ia menekankan pentingnya edukasi keselamatan bagi siswa saat mengisi waktu libur.
“Banyak kegiatan liburan yang bermanfaat tanpa membahayakan diri. Orang tua dan guru perlu mengingatkan anak-anak untuk selalu memantau kondisi cuaca dari lembaga resmi,” tambahnya.
Tim gabungan SAR masih terus melakukan pencarian terhadap Wahyu Mustakim, yang hingga saat ini belum ditemukan. Aries juga menyampaikan salam duka dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kepada keluarga korban.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB saat ketiga remaja tersebut sedang memancing di tebing Pantai Watu Lepek. Akibat ombak besar, Arya ditemukan meninggal dunia, Febri berhasil selamat, dan Wahyu masih dalam pencarian.
Dua dari korban adalah siswa SMKN 1 Gedangan, sementara satu lainnya adalah siswa SMAN 1 Turen. Pihak kepolisian menyebut lokasi tersebut dikenal berbahaya karena ombaknya yang kuat dan sering tidak terduga.
Kesadaran akan Bahaya Aktivitas di Alam Terbuka
Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan bahaya yang mungkin terjadi saat melakukan aktivitas di alam terbuka. Meski tujuan utamanya adalah bersenang-senang atau mencari pengalaman baru, risiko yang muncul bisa sangat berbahaya jika tidak diantisipasi dengan baik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para siswa dan orang tua antara lain:
- Memantau kondisi cuaca secara berkala.
- Memilih lokasi yang aman dan telah diketahui sebagai tempat yang tidak berbahaya.
- Membawa perlengkapan keselamatan seperti pelampung, alat komunikasi, dan perlengkapan darurat lainnya.
- Mengikuti petunjuk atau arahan dari pihak berwenang atau pengelola daerah wisata.
Selain itu, peran orang tua dan guru sangat penting dalam memberikan edukasi keselamatan kepada siswa. Mereka dapat memberikan pemahaman tentang risiko dan cara menghindarinya agar siswa tidak terjebak dalam situasi yang berbahaya.
Langkah-Langkah Pencegahan
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Memberikan sosialisasi keselamatan kepada siswa selama masa liburan.
- Melibatkan pihak kepolisian atau instansi terkait dalam kegiatan rekreasi siswa.
- Menyediakan informasi mengenai lokasi-lokasi yang aman dan berbahaya.
- Mendorong siswa untuk menjalani aktivitas yang lebih sehat dan bermanfaat, seperti olahraga, kegiatan seni, atau program pembelajaran tambahan.
Dengan adanya kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan. Siswa dapat menjalani liburan dengan aman dan tetap memperoleh manfaat dari waktu luang mereka.