Bojonegoro (IMR) – Roda politik di tubuh Partai Golkar Bojonegoro telah berputar. Setelah Ahmad Supriyanto terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD baru, sorotan kini beralih pada sosok Mitro’atin.
Mantan Ketua DPD Partai Golkar Bojonegoro yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD setempat.
Pertanyaan pun mengemuka, bagaimana nasib kursi Wakil Ketua DPRD Bojonegoro yang saat ini didudukinya?
Menanggapi spekulasi tersebut, Mitro’atin memberikan jawaban yang tenang dan diplomatis. Ia menegaskan bahwa pergantian pimpinan di dewan merupakan kewenangan penuh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
“Kalau masalah pergantian jabatan pimpinan DPRD, itu wewenang dari DPP,” katanya disela Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Bojonegoro, Senin (18/8/2025).
Meski begitu, ia memberikan sedikit gambaran berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah di internal partai. Menurutnya, posisi di alat kelengkapan dewan (AKD) yang sudah ditetapkan biasanya tidak akan diubah di tengah jalan.
“Selama ini berdasarkan yang sudah-sudah, jabatan yang telah ditetapkan itu tidak diganti. Tapi saya menyerahkan sepenuhnya ke DPP,” lanjutnya.
Bagi Mitro’atin, pergantian kepemimpinan adalah sebuah proses demokrasi yang wajar. Hal itu merupakan sebuah dinamika yang justru menunjukkan soliditas partai berlambang beringin ini.
“Saya rasa yang namanya sebuah pilihan, demokrasi itu ada dinamika. Tapi karena Partai Golkar merupakan partai yang solid, sehingga dinamika itu bisa teratasi,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Golkar selalu mengedepankan jalan terbaik bagi semua kader. “Siapapun kader yang mau ikut dipersilahkan, tapi di Partai Golkar ini finalnya mengedepankan musyawarah untuk mufakat,” tegas Mitro’atin.
Meski tak lagi memimpin Golkar Bojonegoro, karier politik Mitro’atin justru bisa dibilang “naik kelas”. Saat ini, ia mengemban amanah strategis di tingkat provinsi sebagai Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim Bidang Perempuan.
Tidak hanya itu, ia juga dipercaya menjadi Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Provinsi Jatim, posisi yang sebelumnya diisi oleh tokoh senior, Haeny Relawati Rini Widyastuti. [lus/ted]