Kenangan dan Kritik dari Seorang Tokoh Nasional
Kwik Kian Gie, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang. Salah satu yang sangat terkenang adalah Anwar Abbas, Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum MUI. Ia mengungkapkan bahwa kepergian sosok ini merupakan kehilangan besar bagi bangsa.
“Kita sebagai warga negara benar-benar kehilangan dengan meninggalnya Kwiek Kian Gie, seorang tokoh dan guru bangsa yang sangat patut kita suri tuladani,” ujarnya melalui pesan singkat.
Anwar mengingat bahwa Kwiek Kian Gie bukanlah sosok yang gila jabatan meskipun pernah menjabat berbagai posisi strategis di pemerintahan. Ia pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada masa pemerintahan Presiden Gus Dur. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
“Dia adalah sosok politisi yang negarawan dimana lewat dunia politik yang digumulinya dia ingin berbuat hal-hal yang terbaik bukan untuk dirinya dan keluarga serta partai dan kelompoknya tapi adalah untuk bangsa dan negara yang dicintainya,” katanya.
Sebagai nasionalis tulen, Kwiek Kian Gie tidak pernah berhenti berpikir dan berbicara secara kritis terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh bangsanya. Ia sangat peduli agar Indonesia menjadi negara yang hebat dan maju. Hal ini membuatnya merasa terganggu dengan kehadiran pejabat yang melakukan praktik korupsi, yang jelas-jelas merugikan rakyat, bangsa, dan negara.
Sebagai seorang ekonom, Kwiek sering menyampaikan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Menurutnya, banyak kebijakan yang dibuat tidak sesuai dengan semangat dan jiwa konstitusi, sehingga akhirnya merugikan negara dan rakyat.
Selain itu, ia juga merasa terganggu dengan campur tangan pihak asing dalam kebijakan ekonomi dan politik dalam negeri. Ini dinilai telah menyebabkan kerugian besar bagi bangsa dan negara yang sama-sama dicintai.
Anwar menutup dengan ucapan perpisahan yang penuh rasa hormat: “Selamat jalan pak Kwiek. Politisi negarawan yang kami cintai.”
Latar Belakang dan Pemanggilan Akhir
Kwik Kian Gie meninggal dunia pada Senin (28/7/2025) malam. Informasi ini dikonfirmasi oleh Andreas Hugo Pareira, senior PDI-P. Ia menyatakan bahwa almarhum meninggal pada usia 90 tahun, sekitar pukul 22.00 WIB.
Kepergian Kwiek Kian Gie tidak hanya menjadi duka bagi keluarga dan sahabatnya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kiprahnya sebagai tokoh nasional, baik dalam bidang ekonomi maupun politik, telah memberikan dampak positif yang nyata. Kritik-kritik yang disampaikannya selama hidupnya menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan bangsa dan negara.
Pengabdian dan dedikasinya kepada tanah air akan terus diingat sebagai contoh teladan bagi generasi mendatang. Semangat negarawannya, kritik yang tajam namun bijaksana, serta kecintaannya terhadap Indonesia menjadikannya sosok yang sangat berharga dalam sejarah bangsa.