InfoMalangRaya.com– Rumah sakit di wilayah kota Roma dan sekitarnya kewalahan di mana lebih dari 1.000 pasien antre untuk masuk rawat inap, menurut Italian Society of Emergency Medicine and Urgent Care.
Dilansir Euronews Rabu (3/1/2024), baru beberapa hari lalu ambulans mengantre di luar berbagai rumah sakit di Roma. Di daerah lain di Italia seperti Lombardi, pasien berdesakan di ruang tunggu sampai ada tempat tidur kosong tersedia.
Di kota-kota besar seperti Turin, banjir pasien bahkan menyebabkan kekurangan tandu untuk pasien.
Menurut Italian Society of Emergency Medicine and Urgent Care (Simeu), situasi terburuk dialami wilayah ibu kota Roma dan sekitarnya di mana lebih dari 1.100 pasien menunggu giliran untuk mendapatkan tempat tidur.
“Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik, tetapi kami menghadapi situasi yang teramat sulit,” kata Ketua Simeu Fabio de Laco seperti dilansir Euronews.
Menurut Sineu, jumlah pasien antre rawat inap di Piedmont mencapai sekitar 500, sementara di wilayah Lombardy dan ibu kotanya, Milan, pelayanan rawat inap normal terpaksa dihentikan sementara untuk menyediakan tempat tidur bagi pasien darurat.
Lonjakan pasien di rumah sakit di Italia disebabkan merebaknya penyakit gangguan pernapasan terutama di kalangan manula.
“Covid agak menurun pekan lalu, sementara flu meluas, tetapi virus-virus lain juga menyebabkan pasien menumpuk di rumah sakit dan memberikan tekanan besar terhadap layanan kedaruratan,” kata De Laco hari Selasa seperti dilaporkan media setempat.
Pada pekan sebelum Natal, dari 18 sampai 24 Desember, epidemi influenza mencapai angka yang belum pernah dicapai pada musim-musim sebelumnya, menurut buletin kesehatan terbaru yang dirilis Higher Institute of Health.
Tidak hanya rumah sakit yang kekurangan tempat tidur, dokter yang bertugas juga kelelahan karena terlalu banyak pasien yang harus mereka tangani.
Simeu mengatakan banyak dokter yang bekerja di rumah sakit umum di Italia belum dapat menikmati liburan Natal dan Tahun Baru, karena mereka harus merawat pasien tanpa henti pada masa itu.
Para pakar mendesak agar masyarakat mendapatkan vaksinasi influenza, terutama karena anak-anak kembali ke bangsu sekolah usai liburan akhir tahun.*
Leave a Comment
Leave a Comment