Ledakan Pager Lebanon Menunjukkan Pentingnya Teknologi Buatan Sendiri

InfoMalangRaya.com – Ledakan pager dan walkie-talkie di Lebanon yang diduga dipicu ‘Israel’ telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara pengimpor produk teknologi, termasuk Turki.
“Insiden ini sekali lagi menunjukkan betapa pentingnya dorongan teknologi nasional kita,” kata Menteri Industri dan Teknologi Turki, Mehmet Fatih Kacır pada Jumat (20/09/2024). Dia menjadi pejabat paling senior di manapun yang menjelaskan isi pikiran pemerintah pasca serangan tersebut.
“Mengembangkan dan memproduksi teknologi penting dengan sumber daya dalam negeri kita sendiri bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan mutlak,” lanjutnya.
Para ahli mengatakan bahwa ‘Israel’ entah bagaimana mencegat kiriman pager dan walkie-talkie di tengah distribusi ke Lebanon dan menanam bahan peledak yang kemudian diledakkan dari jarak jauh.
Alpaslan Kesici, koordinator Turkish Cyber Security Cluster (TCSC), mengatakan bahwa ketergantungan pada teknologi asing melibatkan banyak kerentanan yang disengaja atau tidak disengaja, terutama dalam infrastruktur penting dan sektor strategis termasuk pertahanan, sistem energi, kesehatan, dan komunikasi.
“Situasi ini meningkatkan ancaman keamanan siber dan membahayakan keamanan nasional,” kata Kesici kepada TRT World. Ketergantungan semacam itu, imbuhnya, dapat menyebabkan kesenjangan keamanan yang besar.
‘Kotak Pandora’
Serangan siber ini menjadi tamparan keras terhadap kerentanan yang tertanam dalam rantai pasokan global peralatan elektronik, yang bergantung pada banyak negara dan pabrik yang berbeda dalam proses produksi dan distribusi.
Kelemahan di titik mana pun dalam proses pengiriman yang kompleks dapat memberikan peluang bagi musuh.
“Meningkatnya kecanggihan dari apa yang disebut rantai nilai global membuatnya sangat sulit untuk mengamankan seluruh rantai pasokan. Israel telah membuka kotak Pandora dengan lebar. Dan apa yang telah dilakukannya mungkin memiliki dampak serius pada perdagangan internasional,” kata Murat Yulek, rektor Universitas Teknik OSTIM di Ankara.
Dampak langsung dari ledakan-ledakan tersebut bisa jadi lebih banyak kontrol perbatasan terhadap impor barang-barang elektronik dan kimia, katanya.
Apa yang terjadi di Lebanon akan memulai perlombaan untuk teknologi buatan sendiri.
“Cara paling efektif untuk mengurangi risiko ini adalah dengan berinvestasi dalam mengembangkan teknologi domestik dan nasional, memperkuat strategi keamanan siber, dan memastikan keamanan rantai pasokan,” kata Kesici dari TCSC, yang juga merupakan penasihat untuk Badan Industri Pertahanan Turki.
Ini akan menjadi strategi jangka panjang yang mencakup aspek-aspek mulai dari keamanan nasional hingga pembangunan ekonomi.
Negara-negara kaya, termasuk AS, Jerman, dan Jepang, semakin meningkatkan produksi peralatan berteknologi tinggi seperti semikonduktor untuk mengurangi risiko ini. Namun, negara-negara berpenghasilan rendah dan berkembang masih sangat bergantung pada impor untuk teknologi-teknologi penting.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *