Kehadiran Legenda Akuatik dalam Pengurus PB AI 2025-2029
Para legenda olahraga akuatik yang pernah membawa nama Indonesia berkibar di tingkat internasional kini turut serta dalam kepengurusan Persatuan Akuatik Indonesia (PB AI) periode 2025 hingga 2029. Hal ini terlihat dari struktur pengurus baru yang dipimpin oleh Anindya Bakrie, yang baru saja dilantik dan dikukuhkan.
Di dalam susunan pengurus tersebut, terdapat berbagai nama-nama besar yang pernah mengharumkan Indonesia di ajang Olimpiade. Contohnya adalah Richard Sam Bera, Felix C. Sutanto, M. Akbar Nasution, Shenny Ratna Amelia, Albert C. Sutanto, Eka Purnama Indah, Donny B. Utomo, dan Wirman Sugriat. Selain itu, ada juga para atlet yang pernah tampil di Asian Games dan Sea Games seperti Daniel A. Budiman, Tjatur Sugiarto, Dwi Widjajanto, Sabeni Sudiono, Selowati Hadi Soejono, Anita Sapardjiman, Elfira Rosa Nasution, Wisnu Wardhana, Whilton Leo, AA. Istri Kania Ratih Atmaja, Patricia Yosita, Shelvy melowa, Billy Arfianto, Tengku Dean Baldwin, Benny Respati, Hendra Jaya Putra, Calvin Legawa, dan Harly Ramayani.
Anindya Bakrie, Ketua Umum PB AI, menyatakan bahwa kehadiran para legenda ini menjadi kekuatan besar dalam memajukan olahraga akuatik di Indonesia. “Mereka memiliki ilmu dan pengalaman yang sangat berguna untuk menjadikan cabang olahraga ini semakin baik,” ujarnya.
Pengukuhan dan pelantikan pengurus PB AI masa bhakti 2025-2029 dilakukan di Hotel Luwansa Kuningan, Jakarta pada Senin, 4 Agustus 2025. Ini merupakan periode ketiga bagi Anindya Bakrie yang dipercaya memimpin organisasi olahraga akuatik Indonesia setelah terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Nasional AI di pertengahan Maret 2025 lalu.
Selain para legenda, kepengurusan kali ini juga mencakup tokoh nasional seperti Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Presiden Direktur Bank BCA Hendra Lembong, CEO Mayapada Group Jonathan Tahir, Pimpinan Emtek Adi Sariaatmadja, dan lainnya. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan dukungan lebih luas untuk perkembangan olahraga akuatik.
Anindya menekankan bahwa tujuan utama dalam periode ini adalah meningkatkan prestasi olahraga akuatik di tingkat dunia. “Kami harus bisa lebih baik dari sebelumnya. Prestasi juga harus lebih banyak, apalagi akuatik ini adalah lumbung medali,” katanya.
Dengan tema ‘Akuatik untuk Masa Depan Lebih Baik’, visi PB AI adalah membawa cabang olahraga ini menuju panggung dunia. Selain itu, olahraga ini juga ingin dijadikan bagian dari gaya hidup sehat masyarakat Indonesia, serta mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh insan akuatik.
Untuk menciptakan atlet-atlet tangguh, PB AI akan membangun sentra-sentra pembinaan di daerah-daerah. Sistem kepelatihan yang terpadu dan terarah, serta kompetisi yang berkelanjutan, akan menjadi fondasi utama. Klub-klub akan menjadi ujung tombak pembinaan atlet.
Anindya juga menyampaikan bahwa program pembibitan dan regenerasi atlet berjalan dengan baik. Saat ini, 70 persen atlet Pelatnas adalah perenang muda dengan rata-rata usia 16 tahun, bahkan bisa mengalahkan para senior.
Selain itu, PB AI akan memfasilitasi pendidikan formal bagi atlet dan memperkuat program beasiswa. Kerja sama dengan pemerintah dan swasta akan diperlukan untuk mendukung program Student-Athlete agar atlet bisa berprestasi baik di dalam maupun luar negeri.
PB AI juga akan menggunakan teknologi sport science dan artificial intelligence (AI). Saat ini, sedang dikembangkan prototipe bernama Akuatik Mobile Intelligence (AMI), yang mampu menjawab pertanyaan seputar akuatik, menyajikan data cepat, serta melakukan komparasi dan analisis.
Anindya berharap, dengan semua upaya ini, sebanyak mungkin atlet akuatik Indonesia bisa lolos limit Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat. Selain itu, para atlet juga akan berusaha memburu prestasi di berbagai ajang internasional.
Misalnya, Asian Youth Games 2025 di Bahrain akan menjadi batu loncatan pertama untuk meloloskan perenang muda Indonesia ke Olympic Games Dakar 2026. Di ajang multi event seperti SEA Games 2025 Thailand, Asian Games 2026 Nagoya, hingga SEA Games 2027 Malaysia, PB AI menargetkan peningkatan perolehan medali.
Dengan kekompakan dan kesamaan visi misi para pengurus, harapan-harapan ini diharapkan bisa menjadi kenyataan. Anindya berharap doa dan dukungan dari seluruh pihak.