Surabaya (IMR) – Legenda Persebaya, Seger Sutrisno, menyoroti proyek ambisius Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang ingin mengubah lapangan sepak bola Putro Agung di Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, menjadi Spot Center, Selasa (29/7/2025).
Menurut Seger, lapangan sepak bola Putro Agung saat ini masih sering digunakan oleh banyak Sekolah Sepak Bola (SSB) sebagai tempat berlatih. Hal ini memunculkan kekhawatiran dibenaknya akan perubahan fungsi lapangan setelah menjadi Sport Center.
“Lapangan sepak bola Putro Agung ini termasuk lokasi yang bersejarah bagi kami, banyak pemain hebat lahir di tempat ini. Oleh karena itu, sungguh besar harapan kami mohon pemerintah dikaji ulang,” kata Seger, mantan gelandang Persebaya Surabaya era 1988 ditemui beritajatim.com, Selasa (29/7).
Seger, yang juga pelatih SSB Evo Putro Agung, mengatakan bahwa lapangan sepak bola Putro Agung adalah bukti nyata dari perjuangan kerasnya dalam mewujudkan kecintaannya pada sepak bola. Saat ini, ratusan anak dari tiga SSB berlatih di lapangan tersebut, bahkan beberapa di antaranya sengaja direkrut untuk menjauhkan mereka dari kenakalan remaja.
“Di lapangan ini, SSB kami tidak hanya merekrut dan melatih anak-anak untuk menjadi pemain profesional, tetapi juga kami niatkan sebagai wadah untuk mengurangi kenakalan remaja,” ucap Seger.
Diberitakan sebelumnya, Warga Jalan Putro Agung, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Surabaya menolak rencana pembangunan Sport Center di lapangan sepak bola Putro Agung, Selasa (29/7/2025).
Sebagai bentuk penolakan terhadap proyek ambisius dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya tersebut, warga memasang spanduk besar di area lapangan.
“Warga Potro Agung dan sekitarnya menolak keras!!! Adanya upaya merubah fungsi lapangan sepak bola Potro Agung. Save!!! Lapangan Legendaris Potro Agung,” tulis spanduk penolakan warga di lapangan sepak bola Putro Agung, dilihat beritajatim.com, Selasa (29/7).
Ketua RT002 Kelurahan Rangkah, Sendang Murtisari, menyatakan bahwa warga menolak proyek Sport Center karena dikhawatirkan proyek tersebut akan merombak seluruh fungsi lapangan sepak bola.
“Penolakan warga didasarkan pada kekhawatiran akan perombakan fungsi lapangan sepak bola. Lapangan ini merupakan satu-satunya di Kelurahan Rangkah, yang masih aktif digunakan sebagai tempat latihan Sekolah Sepak Bola (SSB),” kata Murti kepada beritajatim.com.
Murti menjelaskan bahwa, ada tiga SSB yang masih menggunakan lapangan Putro Agung sebagai tempat latihan, dan banyak sekolah juga memanfaatkannya untuk kegiatan ekstrakurikuler.
“Ada tiga SSB yang merasa keberatan apabila lapangan ini dirombak fungsi, di antaranya adalah SSB Evo Putro Agung, SSB Dwikora Putro Agung dan SSB Nasional Al Rayyan,” jelas Murti.
Menurut Murti, berdasarkan kajian bersama Dinas Disbudporapar Kota Surabaya, jika Sport Center jadi dibangun, lapangan sepak bola akan dibagi menjadi beberapa area multifungsi, seperti lapangan basket, voli, mini soccer, dan jogging track.
“Tentu ini juga yang menjadi dasar keberatan warga dan juga SSB, apabila lapangan sepak bola harus disekat-sekat. SSB yang notabene menampung ratusan siswa akan terancam tergusur,” ucap dia.
Sementara itu, Pengurus SSB Evo Putro Agung, Sani, menyatakan bahwa dalam perencanaan ini Pemkot Surabaya terkesan terburu-buru dan kurang melibatkan warga dalam rencana Sport Center.
“Kami minim dilibatkan, padahal katanya rencana Sport Center ini sudah disusun sejak 2 tahun lalu, atas usulan warga. Tapi warga yang mana?, kami pun baru diberi kesempatan diajak membahas ini dua kali, bulan Desember 2024 dan di awal bulan Juli 2025 ini,” papar Sani.
Sani juga mengkhawatirkan dampak pembangunan Sport Center yang akan menggusur SSB di Kelurahan Putro Agung. Padahal, SSB tersebut telah mencetak banyak pemain sepak bola ternama, salah satunya Andik Firmansyah.
“Ya kami warga akan terus berupaya menolak ini, lapangan sepak bola Putro Agung sangat bersejarah bagi kami, kalau perlu kami akan bawa masalah ini ke DPRD dan minta bantuan Wakil Wali Kota, Armuji,” tutup Sani. [kun]