InfoMalangRaya, Indonesia – Kekalahan 0-2 yang dialami timnas Jerman di kandang timnas Slowakia pada laga pertama di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, Jumat (5/9/2025) dini hari WIB, sangat disesalkan pelatih Julian Nagelsmann. Menurut dia, kekalahan itu bukan masalah kualitas, tetapi lebih pada masalah emosi. Dia secara implisit menyebut Jerman bermain tanpa jiwa.
Dalam pandangan Nagelsmann, skuad Die Mannschaft tidak kekurangan kualitas. Namun, hal yang menjadi pembeda dalam laga di Stadion Tehelne pole, Bratislava, adalah emosionalitas. Dia menilai Joshua Kimmich cs. kekurangan dalam hal ini. Sementara itu, Slowakia justru unggul jauh dan hal itu berdampak pada permainan yang jadi lebih baik di lapangan.
“Jika kita memulai dengan hal-hal sangat sederhana, seperti emosionalitas, lawan jelas berada jauh di depan kami dari menit awal hingga akhir. Itulah faktanya. Hal yang mengejutkan, lawan dengan emosionalitas lebih besar tiba-tiba saja secara signifikan menunjukkan kualitas permainan lebih baik dari kami,” urai Julian Nagelsmann seperti dikutip InfoMalangRaya dari Sky Sport.
Dia menambahkan, “Jika Anda lihat sejarah kami dalam sepuluh tahun terakhir, jelas kami tidak bisa datang ke sini dengan penuh percaya diri dan mengatakan kami akan menyelesaikan semuanya hanya dengan 80% kemampuan. Tidak demikian. Jika secara emosionalitas tidak benar, kami tak akan bisa mengakhiri ini semua. Ini bukan masalah kualitas.”
Nagelsmann lantas memberikan contoh saat Wehen Wiesbaden melawan Bayern Munich di DFB Pokal baru-baru ini. “Kenapa ada laga ketika tim Divisi III (Wehen) tiba-tiba bisa menyamakan skor jadi 2-2 (setelah tertinggal 0-2)? Ya, bukan karena kualitas para pemainnya. Menurut saya, itu karena emosionalitas. Hanya karena emosi,” ucap dia.
Keyakinan Julian Nagelsmann
Lebih jauh, Julian Nagelsmann menyebut pemain-pemain yang tampil tanpa jiwa itu bukan masalah baru di timnas Jerman. Dia menunjuk performa Die Mannschaft di Piala Dunia 2022 di Qatar, lalu saat menghadapi Hungaria di Piala Eropa 2020, juga saat melawan Denmark dan Makedonia Utara.
Soal kualitas para pemain yang menghuni skuad Jerman saat ini, Nagelsmann tak melihat ada masalah. “Jika Anda lihat skuad hari ini, kami sudah memanggil para pemain terbaik. Mungkin ada dua atau tiga yang ada di rumah, bukan karena cedera, yang mungkin bisa masuk karena performanya. Namun, saya tak bisa menyertakan semuanya,” ujar dia lagi.
Nagelsmann menambahkan, “Mungkin kami tidak tperlu erlalu bergantung pada kualitas, tapi pemain-pemain yang mau memberikan segalanya karena hal itu akan membawa pada hasil lebih baik pada hari ini ketimbang jika para pemain terbaik yang bermain. Saya tak mau lagi mendengar soal kualitas. Cukup bagi saya jika kami punya emosi. Itu faktor menentukan!”
Adapun soal penyebab hilangnya emosi dari para pemain saat membela Jerman, eks pelatih Bayern Munich dan RB Leipzig itu mengaku tak tahu persis. Dia menengarai hal itu tak terlepas dari sejarah buruk yang diraih Jerman dalam beberapa tahun terakhir. Di antaranya tentu saja kegagalan di fase grup Piala Dunia 2018 dan 2022.
Demi memunculkan lagi emosi itu, Nagelsmann lantas menegaskan, “Secara umum, semua orang harus menyadari bahwa kami ingin lolos ke Piala Dunia dan memainkan peran besar di sana. Hari ini, kami sangat jauh dari segalanya. Kami punya banyak pekerjaan rumah dan saya akan mengerjakannya secara internal. Namun, saya tak mau menyalahkan siapa pun.”