InfoMalangRaya, Indonesia – Ketum PSSI, Erick Thohir, buka suara terkait rencana gulirkan Liga 1 Putri yang telah lama mati suri. Erick mengaku sudah memiliki rencana, termasuk format yang akan diterapkan, meski kompetisi itu belum bisa dihelat dalam waktu dekat.
Seperti diketahui, kompetisi sepak bola putri di Indonesia sudah lama sekali tak dihelat. Liga 1 Putri 2019 menjadi satu-satunya dan yang terakhir dihelat, meski ada beberapa turnamen, seperti Piala Pertiwi. Tentu saja banyak yang berharap PSSI bisa kembali menggelarnya.
“Semua punya komitmen untuk melahirkan Liga 1 putri. Saya waktu itu menjanjikan 2026-2027, karena memang dorongan banyak sekali, tetapi talent pool-nya belum cukup. Kalau kita melahirkan liga, tetapi berhenti di tengah jalan karena kekurangan pemain, kualitas buruk, itu kan mempermalukan kita sebagai bangsa,” kata Erick Thohir kepada awak media.
“Karena kalau kita bicara liga pasti di-benchmarking yang ada di asia tenggara atau bahkan dunia, seperti Liga 1 nomor 6 di Asia Tenggara, nomor sekian di Asia dan putri ini juga sebuah kompetisi yang baru meledak ketika ada kejuaraan dunia di Australia kemarin. Kita lihat bagaimana pertumbuhan di Amerika sendiri, liga putri masih konsolidasi, di Inggris sudah cukup solid,” tambah dia.
Akan Gelar Liga 1 Putri yang Berbeda
Nantinya ketika jadi digelar pada 2026, kompetisi sepak bola putri akan berbeda. Erick Thohir menyebut kalau Liga 1 Putri nantinya berformat seperti Major Soccer League. Jadi timnya itu-itu saja, tanpa ada degradasi.
“Jadi kita punya komitmen 2026-2027, kita sudah komunikasi di Exco. Kalau talent pool-nya cukup, nanti 8 klub. Karena memang kalau di bawah 8, musim kompetisi terlalu pendek, kalau di atas 8 takut bengek karena ada cashflow uang, sponsor, dll. Kami prioritaskan dari klub Liga 1 yang ingin punya klub sepak bola putri, atau nanti kita akan buka siapa yang ingin investasi di sepak bola putri,” papar dia.
“Kami sudah sepakat konsepnya akan seperti liga di Amerika dan Australia yaitu jumlahnya tetap 8 karena ini demi kestabilan. Kalau nanti ini tidak sustain atau continue, jumlah klubnya berkurang, itu kan jadi resiko yang menyebabkan adanya problem di liga. Jadi Insyaallah di 2026-2027, kita sudah diskusikan, nanti kalau sudah mateng baru presentasikan ke Exco PSSI baru umumkan di kongres tahun depan. Itu komitmennya, tetapi memang mesti bertahap pembangunannya,” tuntas Erick.