Infomalangraya – MALANG KOTA – 2023 seolah menjadi tahun emas bagi Kota Malang. Setidaknya, itulah yang diharapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Sebab selain menargetkan bebas banjir, tahun 2028 juga menjadi target bebas sampah. Jika target itu terwujud, lima tahun lagi Malang bebas sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengatakan, bebas sampah bukan berarti tidak ada sampah sama sekali. Namun pengelolaan sampah bisa dioptimalkan. Sehingga tak ada lagi sampah menumpuk di TPA tiap harinya. ”Harapannya, kami bisa mencapai target nasional, di mana pengolahan sampah di TPS (tempat penampungan sementara) hanya sekitar 30 persen. Agar tidak terlalu banyak sampah yang masuk TPA,” ujar Rahman, kemarin (2/6).
Sebagai informasi, volume sampah di Kota Malang mencapai 880 ton per hari. Dari jumlah tersebut, hanya 26 persen yang bisa diolah saat di TPS. Sedang sisanya, 74 persen atau sekitar 500 ton diangkut ke TPA Supit Urang. Di Supit Urang, dia mengatakan, dilakukan lagi proses daur ulang, sehingga tinggal 140 ton sampah yang tersisa dan akhirnya menumpuk.
Selain pengelolaan di tingkat TPS optimal, Rahman menuturkan, untuk mencapai program bebas sampah juga dibutuhkan partisipasi masyarakat. Diharapkan, katanya, masyarakat mampu memilah sampah antara organik dan an-organik. ”Diharapkan masyarakat memiliki dua tipe sampah. Jadi, hal ini akan memudahkan pengolahan di TPS,” sambung pejabat eselon II B Pemkot Malang itu.
Menurutnya program memilah sampah perlu waktu untuk diterapkan secara menyeluruh ke masyarakat Kota Malang. Namun dia optimistis bahwa warga Kota Malang nantinya bisa mengikuti anjuran tersebut. ”Nanti juga akan didukung Perda Pengolahan Sampah, agar program bebas sampah ini bisa terwujud,” tandas Rahman.
Di tempat lain, Wali Kota Malang Sutiaji memaparkan upaya Pemkot Malang mengurangi produksi sampah. Salah satunya, dia akan membuat peraturan wali kota (Perwali) tentang penggunaan sampah plastik di masyarakat. ”Nantinya, plastik berbayar akan diterapkan kembali. Masyarakat juga harus membiasakan memilah sampah sejak dari rumah,” tutur Sutiaji.(adk/dan)