Linmas Se-Kecamatan Junrejo Dilatih Menangani Kedaruratan Medis

MALANG RAYA131 Dilihat

Infomalangraya – BATU – Sebanyak 100 orang dari Satuan Perlindungan Masyarakat atau yang akrab dikenal Linmas se-Kecamatan Junrejo ikuti pelatihan peningkatan kapasitas. Tepatnya, di Pendapa Kantor Kecamatan Junrejo, Selasa kemarin (23/5). Menariknya, Linmas ini mendapatkan dua ilmu sekaligus, yakni, terkait pengaturan arus lalu lintas (lalin) dan penanganan kedaruratan medis.
 
Camat Junrejo Dian Saraswati menyampaikan, peranan Linmas di masyarakat sangatlah penting. Untuk itu, di kecamatan ada fungsi pembinaan melalui seksi ketenteraman dan ketertiban (Trantib) yang terus dioptimalkan. “Melalui pelatihan ini, kami ingin Linmas se-Kecamatan Junrejo punya kemampuan dasar. Contohnya dengan memahami pengaturan lalu lintas hingga skill penanganan kedaruratan,” ujarnya.

 
Dian menuturkan, di Kecamatan Junrejo ada 6 desa dan 1 kelurahan yang beberapa kantor desanya berada di dekat jalan raya. Sehingga, dasar pengaturan lalu lintas harus dimiliki oleh setiap Linmas. “Sering kali desa memiliki kegiatan tertentu. Maka, kelancaran arus lalin harus diutamakan. Kami mengundang Pak Kapolsek Junrejo AKP Anton Hendry Subagijo untuk memaparkan edukasi tersebut,” terangnya kepada wartawan koran ini.
 
Sementara itu, pelatihan peningkatan kapasitas Linmas ini bukan hanya sekadar pemaparan materi melainkan ada praktiknya. Diungkapkan pemateri penanganan kedaruratan medis Dr Ganif Djuwadi M Kes, Linmas merupakan garda terdepan masyarakat yang harus diberdayakan kemampuannya. “Sering kali Linmas dianggap berkaitan dengan keamanan saja. Padahal, Linmas punya peranan lebih besar. Misalnya memberikan pertolongan saat bencana hingga kecelakaan,” jelas dosen Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Malang ini.
 
Ganif menerangkan, ketika ada kecelakaan, Linmas pun sebaiknya punya kemampuan menolong korban. Dengan catatan menolong korban harus didasari bekal keahlian. Bahkan, pentingnya sebuah manajemen relawan bagi para Linmas. “Nah, memindahkan korban yang patah tulang akibat kecelakaan pun tidak boleh sembarangan. Apalagi, jika korban mengalami benturan di kepala dan sebagainya. Semua perlu pelatihan,” tutupnya. (ifa/lid).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *