Kritik dari Mantan Bintang Liverpool terhadap Lini Belakang
Meski musim baru belum dimulai, eks bintang Liverpool, Jamie Carragher, telah memberikan kritik tajam terhadap lini belakang klub. Ia menilai bahwa pertahanan The Reds masih terlalu longgar meskipun klub Merseyside telah menghabiskan dana besar di bursa transfer musim panas.
Dalam laga Community Shield melawan Crystal Palace di Wembley, Minggu (10/8), Liverpool tampil dengan wajah baru. Pelatih anyar Arne Slot langsung memainkan pemain-pemain rekrutan mahalnya seperti Florian Wirtz, Hugo Ekitike, dan Jeremie Frimpong. Nama terakhir bahkan mencetak gol spektakuler di menit ke-20, yang bertepatan dengan momen penghormatan untuk mendiang Diogo Jota.
Namun, gol Frimpong tidak cukup untuk menghindarkan Liverpool dari hasil yang mengecewakan. Setelah bermain imbang 2-2 dalam waktu normal, Palace unggul dalam adu penalti dan berhasil meraih trofi. Satu catatan besar dari laga ini dan juga pramusim adalah betapa rapuhnya lini pertahanan Liverpool.
Carragher menyampaikan kritiknya melalui akun X pribadinya. Ia menulis bahwa Liverpool terlihat tajam saat menyerang, tetapi sangat rentan di lini belakang. Hal ini sudah terlihat sejak pramusim.
Pendekatan Man to Man yang Agresif
Carragher menyoroti pendekatan man to man yang terlalu agresif dan menyisakan banyak ruang di belakang. Bek kiri baru, Milos Kerkez, disebut tertarik keluar posisi terlalu jauh, sehingga menyulitkan Cody Gakpo yang harus turun menutup ruang di sisi sayap.
Situasi semakin rumit karena stok bek Liverpool memang sedang tipis. Jarrell Quansah telah hengkang ke Bayer Leverkusen, sementara Joe Gomez masih berkutat dengan cedera. Tak heran jika Liverpool disebut tertarik mendatangkan bek Palace, Marc Guehi, yang tampil solid dalam laga tersebut.
Ketua Palace, Steve Parish, mengakui kemungkinan melepas Guehi jika tawaran yang datang sesuai. “Jika tidak diperpanjang kontraknya, kami harus membuat keputusan. Pemain seperti dia tidak bisa dibiarkan pergi gratis,” ujarnya.
Masalah Harga dan Pilihan Alternatif
Masalahnya, Liverpool dikabarkan menilai banderol GBP 45 juta untuk Guehi terlalu mahal. Nama Giovanni Leoni dari Parma masuk dalam radar, selain Alexander Isak dari Newcastle. Meski rencana ini juga sempat dipertanyakan Carragher.
“Pembelian Ekitike sebesar GBP 80 juta, lalu mau Isak GBP 120 juta. Bukan gaya Liverpool yang biasa saya kenal. Semua ini terasa tidak direncanakan,” sentil Carragher melalui laman Daily Mail Sport.
Tekanan untuk Arne Slot
Meski musim baru belum dimulai, tekanan untuk Arne Slot sudah datang lebih cepat. Kini tinggal bagaimana pelatih asal Belanda itu menjawab keraguan dan memperbaiki celah di lini belakang sebelum semuanya menjadi bumerang pada musim baru mendatang.