Kinerja Keuangan yang Solid di Tengah Tantangan Industri Telekomunikasi
PT Indosat Tbk (ISAT) kembali menunjukkan kinerja keuangan yang kuat meskipun menghadapi tantangan dalam industri telekomunikasi. Pada kuartal II tahun 2025, perusahaan berhasil mempertahankan profitabilitas dengan mencatatkan laba sebesar Rp1,02 triliun. Meski pendapatan sedikit terkoreksi sebesar 0,3 persen menjadi Rp13,5 triliun dibandingkan kuartal sebelumnya, keberhasilan ini tidak lepas dari disiplin pengelolaan biaya dan fokus pada efisiensi operasional.
EBITDA perusahaan tercatat sebesar Rp6,4 triliun dengan margin yang kuat di angka 47,6 persen. Angka ini mencerminkan fondasi bisnis yang tetap kokoh meskipun pasar sedang mengalami gejolak. Komitmen Indosat untuk menciptakan nilai jangka panjang melalui transformasi berkelanjutan menuju AI-TechCo terus dijalankan.
“Indosat terus berkomitmen menciptakan nilai jangka panjang dengan transformasi berkelanjutan menuju perusahaan teknologi berbasis AI (AI-TechCo). Di atas segalanya, kami tetap memegang teguh visi utama: memberdayakan Indonesia lewat teknologi yang inklusif,” ujar President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchinson Vikram Sinha.
Pertumbuhan Pelanggan di Tingkat Regional
Tidak hanya secara nasional, kinerja IOH juga terlihat cemerlang di tingkat regional. Indosat Region Bali Nusra mencatat pertumbuhan pelanggan sebanyak 400 ribu pengguna dalam setahun terakhir. Lonjakan tersebut turut mendorong peningkatan trafik data hingga 23,9 persen YoY pada kuartal II 2025.
Fahd Yudhanegoro, EVP-Head of Circle Java, menyebut lonjakan ini tak lepas dari perluasan jaringan dan peningkatan kualitas layanan. Hingga pertengahan 2025, jumlah BTS 4G di wilayah ini bertambah lebih dari 400 unit dan kini mencapai hampir 7.700 BTS, memberikan pengalaman digital yang lebih cepat dan stabil bagi pelanggan.
Investasi Agresif dan Pertumbuhan Pelanggan
Di tengah persaingan ketat, Indosat tetap agresif dalam berinvestasi. Belanja modal (CAPEX) hingga Juni 2025 mencapai Rp7,5 triliun, di mana 79 persen difokuskan pada peningkatan kualitas jaringan dan pengalaman pengguna. Jumlah pelanggan Indosat kini mencapai 95,4 juta, dengan ARPU sebesar Rp38,9 ribu.
Trafik data juga tumbuh positif sebesar 10,3 persen QoQ, menegaskan meningkatnya kebutuhan konektivitas digital masyarakat. Indosat kini mengoperasikan lebih dari 203.000 BTS 4G, bertambah sekitar 15 ribu BTS hanya dalam enam bulan pertama tahun ini. Hal ini memperkuat posisi Indosat sebagai salah satu pemain utama dalam pengembangan infrastruktur digital nasional.
Transformasi Menuju AI-TechCo
Sebagai bagian dari transformasi menuju AI-TechCo, IOH meresmikan AI Experience Center (AIEC) pertama di Jayapura, Papua. Fasilitas ini menghadirkan akses teknologi AI bagi komunitas yang kurang terlayani, khususnya dalam sektor pendidikan dan kesehatan.
Langkah strategis lainnya adalah kemitraan IOH sebagai mitra utama dalam proyek nasional AI Center of Excellence yang diprakarsai oleh Kemenkomdigi. Bekerja sama dengan raksasa teknologi global seperti NVIDIA dan Cisco, IOH fokus mengembangkan ekosistem AI di Indonesia mulai dari peningkatan talenta lokal, transformasi bisnis, hingga percepatan inovasi.
“Perjalanan transformasi ini masih panjang. Namun kami yakin berada di jalur yang tepat dengan fokus pada inovasi, kolaborasi, dan dampak nyata bagi masa depan Indonesia,” tutup Vikram Sinha.