Meningkatnya lonjakan mahasiswa baru di Malang, harus diimbangi dengan kajian antara Dinas Perhubungan dan pihak perguruan tinggi.
Khususnya untuk pembahasan analisa dampak lalu lintas, serta penambahan infrastruktur penunjang untuk mengatasi potensi kemacetan.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra. Ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM. Kamis (24/8/2023).
“Kami sudah melakukan kajian sejak Maret 2023, terkait potensi dan penguraian kemacetan di Malang.
“Namun masih ada beberapa faktor yang masih menjadi potensi kemacetan. Salah satunya faktor perilaku pengendara yang tidak tertib,” kata Widjaja.
Ditambahkan, lonjakan mahasiswa baru merupakan suatu keberkahan. Karena bisa meningkatkan potensi pariwisata, ekonomi, UMKM dan potensi lainnya di wilayah Malang Raya.
Maka dari itu, lanjutnya, Pemkot Malang bersama jajarannya, tetap harus berbenah untuk terus menyesuaikan dengan perkembangan yang ada.
Terkait banyaknya mahasiswa baru yang ‘menyerbu’ Kota Malang, dibenarkan oleh Kepala Humas dan Kearsipan UB, Kotok Gurito.
Tahun ini, kata Kotok, Universitas Brawijaya kedatangan 17 ribu mahasiswa baru. Jika digabung dengan semua angkatan mahasiswa lama, menjadi 72 ribu.
“Lonjakan itu memang berdampak pada kepadatan lalu lintas di Malang. Maka dari itu, kami upayakan melarang mahasiswa baru, membawa kendaraan pribadi.”
“Serta nantinya regulasi ojek online yang mengantar mahasiswa, juga akan dibuatkan mekanisme yang lebih efektif dari pihak kampus. Agar tidak menjadi sumber kepadatan baru,” jelas Kotok.
Kajian dan perencanaan akan dilakukan pihak perguruan tinggi, untuk penguraian kemacetan.
Harapannya pihak kampus bisa memberikan insentif untuk mahasiswa, yang berjalan kaki dan bersepeda menuju kampus. Khususnya untuk yang tinggal di lingkar kampus.
Sementara itu, Kepala Pusat Kajian Transportasi Universitas Widyagama Malang, Aji Suraji menegaskan, Malang merupakan destinasi yang sangat strategis sebagai jujukan pendidikan.
“Karena tata kotanya juga bagus. Belum padat penduduk dan bisa memasifkan pertumbuhan ekonomi. Jadi masyarakat harusnya jangan merisaukan mahasiswa baru yang masuk di Kota Malang,” katanya.
Akan lebih baik lagi, ujar Aji Suraji, Pemerintah Kota Malang yang berbenah. Untuk membuat sistem jaringan jalan yang lebih baik. Lewat sebuah masterplan, untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Agar ke depannya, masyarakat Kota Malang tidak hanya bertumpu pada kendaraan pribadi. Tapi diharapkan bisa memfokuskan pada pemanfaatan transportasi umum, untuk mengurangi kepadatan. (Yolanda Oktaviani – Ra Indrata)
The post Lonjakan Mahasiswa Baru Menjadi Berkah, Bukan Jadi Masalah appeared first on infomalangraya.com.