Lorjhu’ Tampil di Jazz Gunung Bromo 2025, Bawa Nuansa Musik Rock Pesisir Madura
Pada acara Jazz Gunung Bromo 2025 yang berlangsung di Jiwa Jawa Resort Bromo, Jawa Timur, band Lorjhu’ menjadi salah satu yang menarik perhatian. Dengan latar belakang musik rock, Lorjhu’ hadir sebagai representasi dari suara musik pesisir Madura yang khas dan berbeda dibandingkan para bintang tamu lainnya yang lebih mengedepankan genre jazz, folk, atau pop.
Band yang terdiri dari Badrus Zeman (vokal/gitar), Insan Negara (bas), Pahlevi (drum), Nino Bukir (perkusi), dan Tantah Riza (gitar) tampil dalam rangkaian Jazz Gunung Series 2. Mereka menjadi penampil pembuka hari kedua pada pukul 15.00 WIB di panggung Amfiteater. Meski suasana di lokasi cukup dingin dengan suhu sekitar 14 derajat celsius, Lorjhu’ berhasil memanaskan atmosfer dengan energi yang luar biasa.
Badrus Zeman, vokalis sekaligus gitaris Lorjhu’, mengungkapkan rasa bangga dan kekagetan saat pertama kali mendapat undangan tampil di festival yang dianggap bergengsi tersebut. Ia menyampaikan pesan bahwa musik Madura harus bisa bersaing di industri musik nasional.
Lagu-Lagu yang Menggambarkan Kehidupan Madura
Lorjhu’ membuka aksi panggung dengan lagu Nemor, yang bercerita tentang kehidupan di Madura. Meskipun terjadi sedikit kesalahan teknis awal, mereka tetap tenang dan menguasai situasi. Penonton mulai merespons dengan antusias, bahkan ada yang ikut bernyanyi.
Lagunya yang lain seperti Lakonah Oreng Manceng dan Kembang Koneng juga mendapat sambutan hangat. Lirik-lirik lagu Lorjhu’ ditulis dalam bahasa Madura, yang menggambarkan kehidupan masyarakat di daerah pesisir. Dalam wawancara, Badrus menjelaskan bahwa musik Lorjhu’ terinspirasi dari lingkungan dan budaya Madura.
Di akhir penampilan, Lorjhu’ memainkan lagu-lagu populer seperti Parenduan, Abhantal Ombak, dan Can Macanan. Lagu-lagu ini telah dikenal baik di dalam maupun luar negeri, dan suara massal penonton mencerminkan apresiasi yang tinggi.
Keunikan Lorjhu’ dalam Dunia Musik
Penampilan Lorjhu’ juga mendapat apresiasi dari musisi ternama seperti Dewa Budjana. Menurutnya, kehadiran Lorjhu’ memberikan nuansa etnik yang unik dalam festival musik yang digelar di alam terbuka ini.
Lorjhu’ awalnya merupakan proyek solo dari Badrus Zeman, namun berkembang menjadi sebuah band pada Juli 2022. Band ini memiliki format trio rock yang penuh energi, dengan Badrus sebagai vokalis dan gitaris, Insan Negara sebagai bass, serta Gaharaiden Soetansyah sebagai drummer dan perkusi. Sayangnya, Raiden meninggalkan band setelah beberapa waktu.
Dalam perjalanan karier mereka, Lorjhu’ telah merilis dua album yaitu Paseser pada Maret 2022 dan Parenduan pada akhir 2023. Album-album ini menggambarkan dinamika identitas Badrus Zeman melalui lirik dan musik yang khas.
Festival Musik yang Menjaga Keseimbangan Alam
Selain Lorjhu’, Jazz Gunung Bromo 2025 juga menghadirkan musisi ternama seperti Monita Tahalea, Bintang Indrianto, Natasya Elvira, Tohpati Ethnomission, dan Rogue dari Prancis. Acara ini ditutup oleh penampilan Sal Priadi.
Festival ini tidak hanya menampilkan musisi lokal, tetapi juga internasional. Selain itu, acara ini dikenal karena tidak merusak alam, menjaga keseimbangan antara seni dan lingkungan. Hal ini membuat Lorjhu’ merasa sangat nyaman dan bangga untuk tampil di sana.
Dengan semangat dan karya yang khas, Lorjhu’ membuktikan bahwa musik Madura bisa bersaing di panggung nasional dan internasional. Mereka tidak hanya membawakan musik, tetapi juga menceritakan kisah hidup dan budaya Madura melalui setiap nada dan lirik.