InfoMalangRaya, Indonesia – Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti mengakui bahwa Luka Modric kecewa karena tak mendapatkan menit bermain yang banyak. Tapi dia menjamin Modric tidak akan pindah musim panas ini.
Ancelotti mulai musim ini nampaknya akan lebih mengandalkan para pemain muda di lini tengah seperti Jude Bellingham, Fede Valverde, Aurelien Tchouameni dan Eduardo Camavinga.
Modric hanya bermain sebagai pemain pengganti pada dua laga pertama dan Ancelotti mengakui bahwa pemain timnas Kroasia itu kecewa.
“Luka telah memilih apa yang ingin dia lakukan. Tidak biasa baginya untuk tidak starter, seperti biasanya. Dia tidak bahagia, tapi dia baik-baik saja secara fisik,” kata Ancelotti seperti dilansir InfoMalangRaya dari laman resmi klub.
“Dia bisa bermain dan dia akan berkontribusi. Bagi semua orang, ini adalah situasi yang aneh baginya untuk tidak bermain sejak menit pertama, tapi dia akan bermain seperti yang dia lakukan di musim-musim sebelumnya.
“Luka Modric ke Arab Saudi? Luka sudah memutuskan untuk tinggal di sini. Sepak bola di Arab Saudi menawarkan lebih banyak uang dibandingkan di Eropa. Setiap orang dapat melakukan apa yang mereka inginkan dan federasi sepak bola internasional harus menilai masalah ini dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk menyeimbangkan pasar.”
Carlo Ancelotti Soal Tiga Gelandangnya
Tiga gelandang yang menjadi starter pada dua laga pertama adalah Bellingham, Tchouameni dan Valverde. Ancelotti menjelaskan permainan ketiga pemainnya itu.
“Bellingham? Dia beradaptasi dengan sangat baik karena dia adalah pemain yang sangat cerdas dan mampu bergerak dengan sangat baik tanpa bola,” ucap Ancelotti.
“Tchouameni? Dia adalah pemain dari paruh pertama musim lalu. Setelah Piala Dunia dia mengalami cedera dan tidak bisa kembali ke level seperti sekarang. Tidak ada hal baru dalam dirinya. Dia adalah poros yang sangat penting untuk permainan kami.
“Valverde? Posisinya sedikit berubah. Dia bermain lebih jauh ke belakang seperti yang dilakukannya musim lalu dan saya pikir itu bisa lebih membantunya. Dia memahami bahwa baginya bermain dengan satu atau dua sentuhan bukanlah kekuatannya.
“Jika dia punya ruang atau waktu, dia harus terus menguasai bola. Dia punya kualitas yang luar biasa, yaitu berlari dengan bola, dan dia harus memanfaatkannya sebaik mungkin.”
