Kepala Bapenda Kabupaten Malang Mundur dari Seleksi Sekda
Made Arya Wedanthara, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang, resmi mundur dari tahapan tes puncak Seleksi Terbuka (Selter) untuk posisi Sekda Kabupaten Malang. Keputusan ini diumumkan setelah ia tidak hadir dan tidak mengikuti tahapan uji paparan makalah serta tes tanya jawab yang menjadi bagian dari proses seleksi.
Mundurnya Made Arya Wedanthara mengejutkan banyak pihak, termasuk rekan-rekan sesama pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang. Ia dikenal sebagai sosok yang ramah dan memiliki reputasi baik dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, ia juga dianggap memiliki peluang besar untuk menjadi Sekda karena keterampilannya dalam memahami keinginan Bupati Malang Muhammad Sanusi serta kemampuannya berkomunikasi dengan anggota dewan yang sering kali memiliki keinginan yang berbeda-beda.
Dalam proses Selter ini, Made Arya Wedanthara bukan hanya melengkapi persyaratan administratif, tetapi juga memiliki bobot yang signifikan. Hal ini membuatnya menjadi salah satu calon kuat yang bisa bersaing dengan pesaing lainnya. Namun, keputusannya untuk mundur secara mendadak telah mengubah dinamika persaingan antara para kandidat.
Sebelumnya, prediksi banyak orang adalah bahwa jika Made Arya Wedanthara tetap ikut, maka persaingan antara Avicenna, Kadis Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, dengan Budiar, Kadis Cipta Karya, mungkin akan lebih terbatas. Kini, dengan kekosongan yang terjadi, persaingan antara Avicenna dan Budiar diprediksi akan semakin sengit.
Selain Avicenna dan Budiar, ada dua calon lainnya yang juga masih bertarung dalam proses Selter ini. Mereka adalah Eko Margianto, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Firmando Matondang, Kasatpol PP. Meski begitu, fokus utama sekarang beralih pada bagaimana Avicenna dan Budiar saling menghadapi dalam proses seleksi.
Ketidakhadiran Made Arya Wedanthara disebut-sebut karena kondisi kesehatannya yang belum pulih sepenuhnya setelah menjalani operasi serius beberapa bulan lalu. Namun, hal ini tidak terlihat sehari sebelumnya. Setelah mengikuti tes Selter pertama pada 5 Agustus 2025, ia tampak sehat dan bahagia. Bahkan, ia sempat menyatakan tekadnya untuk terus mengikuti proses seleksi hingga muncul tiga besar calon.
Namun, pada Jumat (15/8/2025), ia mengungkapkan niatnya untuk meminta restu dari ibunya sebelum mengikuti tes puncak hari ini. “Tak minta doa ibu dulu,” katanya, meskipun belum dapat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai alasan pasti pengunduran dirinya.
Hingga saat ini, empat calon yang tersisa sedang bersaing dalam proses seleksi. Mereka sedang memaparkan konsep-konsep mereka untuk membuktikan kemampuan dan visi mereka dalam menjalankan peran sebagai Sekda Kabupaten Malang. Proses ini akan terus berlangsung hingga hasil akhirnya ditentukan.