Magis Hendri Susilo Kembali Berkilau Bersama Malut United
Pelatih asal Bukittinggi, Hendri Susilo, kini tengah menunjukkan performa yang luar biasa bersama Malut United di Super League 2025/2026. Meski sebelumnya tidak mampu memberikan hasil yang memuaskan saat melatih Semen Padang musim lalu, kini ia justru menjadi sorotan setelah dinobatkan sebagai pelatih terbaik pekan pertama kompetisi.
Penghargaan ini sangat spesial karena Hendri Susilo menjadi satu-satunya pelatih lokal yang berhasil bersaing dengan 17 pelatih asing di musim ini. Keberhasilannya membawa Malut United meraih kemenangan atas Dewa United Banten FC dengan skor 3-1 di Banten International Stadium pada Sabtu (9/8) menjadi awal yang baik bagi tim di awal musim.
Kemenangan tersebut bukan hanya sekadar angka, tetapi juga menunjukkan bahwa Malut United tampil atraktif dan percaya diri meskipun berstatus sebagai tim tamu. Permainan yang indah dan sportivitas yang tinggi membuat pertandingan tersebut menjadi tontonan yang menarik bagi para penggemar sepak bola.
Publik pun mulai menyoroti kinerja Hendri Susilo di balik layar. Ia berhasil menularkan karakter positif kepada pemain dan membawa kepercayaan diri yang tinggi dalam menghadapi lawan-lawan yang kuat. Meski kaget dengan penghargaan yang diterimanya, Hendri mengatakan bahwa masih banyak pelatih lain yang pantas mendapat apresiasi setelah sukses di pekan perdana.
“Saya kaget. Kok saya yang dipilih. Kan masih banyak pelatih lain yang lebih bagus. Tim mereka juga banyak yang menang di pekan pertama kemarin,” ujarnya.
Hendri menjelaskan bahwa fokus utamanya adalah menjaga kepercayaan manajemen dan publik Maluku Utara dengan memberikan hasil terbaik. Ia tidak pernah memikirkan penghargaan individu, tetapi lebih fokus pada kinerja tim. “Saya tak pernah berpikir ke sana, tidak berpikir jadi pelatih terbaik atau ini itu. Ada atau tak ada pengharapan ini, saya hanya fokus untuk tim Malut United,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa prestasi individu tidak akan tercapai tanpa dukungan dari semua elemen tim. Manajemen, pelatih, dan para pemain memiliki peran besar dalam kesuksesan yang diraih. “Kami ini satu tim. Semua prestasi untuk tim. Saya tak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan semua elemen tim,” tambahnya.
Meski demikian, Hendri menganggap penghargaan ini terlalu tinggi untuknya. Ia menilai bahwa kompetisi masih sangat panjang dan ada banyak tantangan yang menanti. Dalam pekan kedua, Malut United kembali menunjukkan performa impresif dengan bermain imbang 3-3 melawan Bali United di Stadion Kie Raha, Ternate.
Hasil tersebut membuat Malut United tetap belum terkalahkan hingga pekan kedua. Performa Hendri Susilo semakin menunjukkan bahwa ia mampu membawa tim barunya berada di posisi yang aman di papan atas Super League.
Namun, kisah berbeda terjadi ketika Hendri Susilo melatih Semen Padang musim lalu. Ia hanya bertahan selama lima pekan sebelum didepak akibat hasil minor. Dalam lima pertandingan, ia mencatat empat kekalahan dan satu imbang. Bahkan debutnya dipegang Borneo FC dengan kekalahan 1-3 di kandang sendiri.
Setelah itu, Semen Padang kalah 0-2 dari Bali United, menang tipis 1-0 atas PSS Sleman, namun kembali kalah saat menghadapi Malut United 2-1 dan berlanjut dengan kekalahan 1-2 kontra Barito Putera. Rangkaian hasil itu membuat Semen Padang memutuskan berpisah dengannya di pekan kelima.
Kini, perjalanan berbeda dijalani Hendri bersama Malut United. Ia tampil lebih tenang, fokus, dan mampu mengeluarkan potensi terbaik anak asuhnya di awal musim. Performa impresif Malut United juga membuktikan bahwa pelatih lokal masih bisa bersaing di tengah dominasi pelatih asing.
Ke depan, tantangan berat tentu masih menanti Hendri bersama Laskar Kie Raha. Konsistensi menjadi kunci untuk menjaga momentum agar tetap bertahan di papan atas Super League. Dukungan publik Maluku Utara diyakini bakal menjadi energi tambahan, terutama karena Stadion Kie Raha dikenal memiliki atmosfer meriah yang bisa mengangkat semangat pemain.
Yang ditunggu adalah sejauh mana Hendri Susilo bisa membawa Malut United bersaing di musim 2025/2026. Apakah dia mampu membalikkan cerita pahit bersama Semen Padang menjadi kisah manis di Ternate. Satu hal yang pasti, awal musim ini telah menegaskan bahwa Hendri belum habis. Magisnya memang tak berlaku di Semen Padang, tapi kini justru berkilau bersama Malut United.