Mahasiswa Bangladesh Protes Anak Kelompok Pro-Pemerintah Diistimewakan Dapat Pekerjaan

InfoMalangRaya.com– Ribuan mahasiswa di Bangladesh memggelar aksi protes guna menentang sistem yang mereka katakan mengistimewakan anak-anak keturunan pahlawan perang dan kelompok tertentu yang memberikan mereka pekerjaan bergaji tinggi di pemerintahan.
Para pengunjuk rasa mengatakan sistem yang ada sekarang diskriminatif dan mereka menunut supaya rekruitmen pegawai dilakukan dengan sistem merit.
Sepertiga lowongan pekerjaan disisihkan untuk anak keturunan orang yang ikut berjuang dalam perang kemerdekaan tahun 1971. Sebagian lain disisihkan untuk kaum Hawa, etnis minoritas dan kaum difabel.
Para pengkritik menilai sistem itu secara tidak adil sangat menguntungkan anak-anak dari kalangan pro-pemerintah pendukung PM Sheikh Hasina, yang pada pemilu bulan Januari menang untuk periode jabatan keempat kalinya berturut-turut.
Hasina adalah anak perempuan dari salah satu pendiri negara Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman.
Awal pekan ini, mahasiswa memblokir jalan-jalan termasuk jalan jalan raya di ibu kota Dhaka dan kota-kota besar lain sehingga menimbulkan kemacetan. Aksi protes mereka dinamakan Bangla Blockade.
Sebagian pengunjuk rasa bahkan meletakkan batang-batang kayu di atas jalur rel di ibu kota, sehingga mengganggu layanan kereta tujuan utara Bangladesh.
Hari Rabu (10/7/2024), Mahkamah Agung Bangladesh mengeluarkan putusan penangguhan sementara sistem rekrutmen pegawai tersebut. Namun, aksi protes diperkirakan akan terus berlanjut sampai sistemnya diganti permanen.
Sistem tersebut ditangguhkan sejak 2018 menyusul aksi protes masyarakat, tetapi bulan lalu diaktifkan kembali oleh pengadilan.
“Kami tidak akan kembali ke bangku kuliah sampai tuntutan kami dipenuhi,” kata pemimpin aksi protes Rasel Ahmed kepada AFP.
“Tuntutan saya bukan membatalkan sistem itu. Tuntutan saya adalah reformasi kuota,” kata salah seorang pengunjuk rasa kepada BBC Bangla.
Seorang mahasiswa lain mengatakan akan terus berunjuk rasa sampai “solusi permanen” ditemukan.
Pekerjaan di lingkungan pemerintahan sangat diminati di Bangladesh karena memberikan gaji yang tinggi. Dari keseluruhan lowongan kerja yang tersedia – mencapai ratusan ribu – disisihkan untuk kalangan kelompok tertentu.
Awal bulan ini, PM Hasina mengutuk aksi protes itu dengan mengatakan bahwa mahasiswa hanya membuang-buang waktu mereka dan demonstrasi menggugat sistem kuota tidak dapat dibenarkan.
Bangladesh, yang pernah menjadi salah satu negara termiskin di dunia, sekarang merupakan salah satu negara di Asia dengan pertumbuhan ekonomi tercepat.
Pendapatan per kapita berlipat tiga kurun dekade terakhir, dan menurut estimasi Bank Dunia lebih dari 25 juta orang sudah terangkat dari kemiskinan kurun dua dekade terakhir.
Namun, perekonomian belakangan terganggu  pada pertengahan 2022 menyusul pandemi Covid-19 dan perlambatan ekonomi global.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *