InfoMalangRaya, Indonesia – Penyerang Inter Milan, Marcus Thuram mengatakan bahwa dirinya menjadi pemain yang berbeda sejak bergabung I Nerazzuri. Didier Deschamps pun mengakui bahwa Thuram tampil lebih baik semenjak bergabung ke Inter.
Thuram menghabiskan kariernya bermain sebagai winger, namun semenjak bergabung ke Inter dia bermain sebagai penyerang tengah berduet dengan Lautaro Martinez.
Itu terbukti membuat Thuram tampil lebih baik dalam hal kontribusi gol. Total dia sudah mencetak 5 gol dan 8 assist dari 16 laga di semua kompetisi. Dia mengakui bahwa dirinya menjadi pemain yang berbeda semenjak bergabung ke Inter musim panas lalu.
“Saya berusaha bekerja keras, saya tahu bahwa saya bermain untuk klub penting dengan pertandingan besar setiap minggunya, jadi tentu saja saya menjadi pemain yang berbeda,” kata Thuram seperti dilansir InfoMalangRaya dari Football Itala.
“Deschamps menegaskan bahwa kami harus tampil mematikan di depan gawang dan menyelesaikan peluang, karena menjadi penentu sebagai pemain nomor 9 adalah apa yang mereka minta dari Anda di Italia.
“Kylian Mbappe selalu mengatakan bahwa saya pada akhirnya akan menjadi pemain nomor 9. Dia merasakannya, mengetahui kualitas saya dan apa yang saya bawa ke tim. Saya merasa seperti saya mempelajari aspek-aspek baru dari peran tersebut setiap hari.”
Didier Deschamps: Sistem Permainan Inter Cocok untuk Marcus Thuram
Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps mengakui bahwa sistem permainan Inter yang memakai formasi 3-5-2 cocok untuk Thuram dan itu sangat membantunya.
“Dia sudah bermain sebagai striker dan sekarang di Italia dia melakukannya dengan lebih konsisten,” kata Deschamps
“Apa yang kami minta darinya adalah mencetak gol. Itu bukanlah kelebihannya sebelumnya, sekarang dia menikmatinya, karena di Inter dia bermain dalam sistem dengan dua penyerang yang sangat cocok untuknya. Dia lebih efektif sekarang dan bisa mencetak lebih banyak gol.
“Thuram memiliki kemampuan untuk melihat ruang dan sangat murah hati, jadi berusahalah untuk masuk ke ruang tersebut. Dia bisa menjadi lebih efektif di depan gawang, tapi ini adalah bagian dari proses pertumbuhan dan dia lebih percaya diri dari sebelumnya.”