Perubahan Struktur Kepelatihan Tunggal Putra
PBSI mengumumkan perubahan dalam struktur kepelatihan sektor tunggal putra. Salah satu asisten pelatih utama, Marleve Mainaky, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya di Pusat Pelatihan Nasional PBSI. Pengunduran diri ini dilakukan karena alasan pribadi.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Eng Hian, mengonfirmasi pengunduran diri tersebut. Ia menyampaikan bahwa Marleve Mainaky memilih untuk meninggalkan posisinya karena alasan pribadi. Untuk mengisi kekosongan, PBSI menunjuk Harry Hartono sebagai penggantinya.
Harry Hartono sebelumnya pernah meninggalkan Pelatnas pada akhir 2024, namun kini kembali mendapatkan tugas sebagai asisten pelatih utama tunggal putra. Ia akan bekerja sama langsung dengan kepala pelatih utama sektor tunggal putra, Indra Widjaja, dalam membina para atlet elite nasional. Kembalinya Harry ke Pelatnas menjadi sorotan karena rekam jejaknya yang cukup solid selama periode 2023 hingga 2024.
Harry dikenal memiliki pendekatan pelatihan yang disiplin namun tetap dekat dengan para pemain. Menurut Eng Hian, PBSI berharap pengalamannya bersama atlet-atlet muda di masa lalu dapat memberi stabilitas serta dorongan baru dalam program latihan sektor tunggal putra.
Sebelum kembali ditunjuk, Harry Hartono sempat menjadi bagian dari gelombang pelatih yang meninggalkan Pelatnas PBSI pada akhir tahun lalu. Saat itu, selain dirinya, beberapa nama besar seperti Irwansyah, Aryono Miranat, dan Herry Iman Pierngadi juga memutuskan mundur dari jajaran kepelatihan.
Keputusan PBSI untuk kembali menunjuk Harry menunjukkan kepercayaan federasi terhadap kapabilitasnya dalam menangani regenerasi atlet dan mencetak prestasi internasional. Kerja sama antara Harry dan Indra Widjaja diharapkan bisa menciptakan sinergi yang kuat demi memperbaiki pencapaian sektor tunggal putra yang belakangan menghadapi banyak tantangan di berbagai turnamen besar.
Dengan komposisi pelatih baru ini, PBSI menargetkan peningkatan performa atlet tunggal putra Indonesia, terutama dalam menghadapi rangkaian turnamen penting menuju Olimpiade 2028. Hal ini menjadi langkah strategis untuk memastikan kesiapan atlet dalam menghadapi kompetisi tingkat dunia.
Peran Baru Harry Hartono
Harry Hartono tidak hanya akan menjadi asisten pelatih, tetapi juga akan berperan sebagai mentor bagi atlet muda yang sedang dibina. Pendekatannya yang disiplin namun tetap ramah membuat para pemain merasa nyaman dalam proses pembinaan. Dengan pengalaman yang dimiliki, Harry diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam sistem pelatihan sektor tunggal putra.
Selain itu, Harry juga akan berkolaborasi dengan Indra Widjaja, yang telah memiliki pengalaman luas dalam melatih atlet nasional. Kombinasi antara pengalaman dan pendekatan pelatihan yang inovatif diharapkan mampu menghasilkan hasil yang lebih baik dalam berbagai kompetisi.
Target PBSI
Tujuan utama dari perubahan struktur kepelatihan ini adalah untuk meningkatkan kualitas latihan dan persiapan atlet sebelum mengikuti ajang bergengsi. PBSI yakin bahwa dengan tim pelatih yang solid dan kompeten, atlet tunggal putra Indonesia dapat menunjukkan performa terbaiknya di berbagai turnamen internasional.
Peningkatan performa ini juga menjadi dasar untuk mempersiapkan atlet dalam menghadapi Olimpiade 2028. Dengan target yang jelas dan rencana yang matang, PBSI berkomitmen untuk memberikan dukungan maksimal kepada atlet agar dapat mencapai prestasi yang membanggakan.