Masjid Ahmet Akseki membiarkan anak-anak bermain dan membiarkan anak-anak menikmati waktu mereka di masjid tanpa merasa bosan bahkan bisa tidur
InfoMalangRaya.com | SEBELUMNYA, masjid ramah anak dan khusus perempuan tidak begitu popular di Turki. Dulu banyak masjid yang menyediakan tempat jemaah yang sempit dan terisolasi bagi perempuan dan tidak ada tempat khusus bagi anak-anak.
Hal ini karena laki-laki lebih banyak menggunakan masjid dan mendapat prioritas, sedangkan kebutuhan perempuan dan anak-anak terabaikan. Tetapi generasi muda berpikir bahwa masjid harus dapat diakses oleh semua orang secara setara.
Di Turki atau Turkiye, selama Ramadhan, usai shalat Tarawih, anak-anak diajak bermain bersama Imam untuk menanamkan rasa nyaman berkunjung ke masjid. Bahkan di beberapa masjid baru, taman bermain dibuat di dalam masjid.
Jika masjid tidak memiliki taman bermain di dalam maka disediakan di luar masjid. Masjid menyediakan ruang khusus, di mana anak-anak bebas melakukan apa saja di masjid tanpa merugikan atau dianggap melanggar.
Hal ini untuk menciptakan perasaan bahwa masjid adalah milik mereka dan dianggap seperti rumah, memberikan rasa cinta pada masjid. Misalnya, keluarga yang berkunjung ke Masjid Ahmet Akseki untuk sholat Tarawih kini dapat membiarkan anak-anak mereka bermain di taman bermain dan membiarkan anak-anak menikmati waktu mereka di masjid tanpa merasa bosan.
“Kami belum menerima umpan balik negatif. Sementara orang tua berdoa, anak-anak mereka dapat bermain atau menemani orang tua mereka selama sholat. Yang kami coba lakukan adalah membuat masjid lebih ramah anak,” kata Mansur Sağır, muazin masjid.
Masjid Ahmet Akseki terletak di dekat gedung layanan yang beroperasi di bawah Kepresidenan Urusan Agama Turki (DİB) dan menampung antara 50 dan 100 anak, saat mereka menemani orang tua mereka untuk sholat Tarawih.
Mansur Sağır, mengatakan bahwa apa yang dilakukan Masjid Ahmet Hamdi Akseki hanyalah langkah pertama dari proyek yang akan membuat fasilitas seperti itu lebih umum dalam waktu dekat. “Kami belum menemukan tanggapan negatif. Sementara orang tua menjalankan sholat, anak-anak mereka bisa bermain di sini atau menemani orang tua mereka selama sholat. Yang kami coba lakukan adalah membuat masjid lebih ramah anak. Anak-anak mendapatkan teman baru di sini dan bermain bersama. Masjid ini menarik orang-orang dari distrik terpencil,” kata Sağır.
Anakpun bisa tidur jika bosan dan capek
Masjid ini diresmikan pada 19 April 2013, dengan upacara yang dihadiri oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdoğan. Dinamai Ahmet Hamdi Akseki, seorang ulama dan mantan presiden Direktorat Urusan Agama.
Peresmian Masjid Ahmet Hamdi Akseki Camsi juga dihadiri Presiden Urusan Agama Mehmet Görez. Dalam sambutanya Erdogan mengajak semua jamaah menyangi anak-anak saat berada di masjid.
“Tolong jangan ganggu anak-anak kita di dalam masjid dan di halaman mereka,” kata Erdogan. “Mereka tidak mengganggu siapa pun. Biarkan mereka berlari mengelilingi masjid dengan maksimal, biarkan mereka bermain sepuasnya di dalam masjid. Saya juga bertanya kepada arsitek dan dermawan kita: Mari kita bangun masjid kita terutama untuk anak-anak kita. Mari mendesain untuk mereka. Semakin kita merangkul anak-anak kita dengan masjid dan semakin banyak estetika yang dapat kita tawarkan kepada anak-anak kita melalui masjid, akan semakin berbeda untuk generasi mendatang,” tambahnya.
Sementara Görümez, meminta media tidak menyebut masjid ini sebagai masjid khusus. “Saya mohon jangan gunakan istilah ‘masjid VIP” apalagi masjid ini,” katanya menjelaskan alasan keberadaan masjid ini.
Ahmet Yasin Faslı, seorang anak kecil yang mengunjungi masjid tersebut, mengatakan bahwa dia berasal dari Lingkungan Yenimahalle di Ankara dan sangat menyukai area bermain tersebut. Yağmur Buruk adalah anak lain yang datang ke masjid bersama orang tuanya. Ayahnya, Bahri, mengatakan fasilitas baru itu menunjukkan pemikiran yang bagus.
Masjid Ramah Perempuan
Selain itu ada pula Masjid Çamlıca atau Masjid Fakultas Teologi Universitas Marmara di Istanbul yang sangat ramah perempuan. Masjid Çamlıca Istanbul adalah “masjid ramah wanita”, menurut dua arsitek wanitanya, Bahar Mızrak dan Hayriye Gül Totu.
Masjid yang dibangun dengan anggaran sekitar 150 juta Lira Turki menjadi yang terbesar dalam sejarah Republik Turki, yang ramah dengan perempuan, kata Metin Külünk, insinyur konstruksi dan presiden yayasan masjid.
“Akan ada tempat terpisah bagi perempuan untuk berwudhu dan lift untuk membawa mereka ke tempat shalat. Wanita juga dapat menggunakan ruang penitipan anak yang nyaman,” kata Külünk kepada Anadolu Agency.
Masjid yang menempati area seluas 3 hektar di distrik Üsküdar Istanbul, mencakup area khusus penyandang cacat, galeri dan museum seni Islam, perpustakaan, dan tempat parkir mobil untuk 3.500 kendaraan.
Sebuah terowongan juga akan dibangun antara masjid dan daerah pemukiman terdekat untuk memungkinkan lebih banyak orang mencapainya dan menghindari kemacetan lalu lintas, menurut harian Cumhuriyet. Terowongan sepanjang tiga kilometer menghubungkan Bukit Çamlıca dan Persimpangan Libadiye, dan telah dibahas dalam pertemuan Kota Besar Istanbul baru-baru ini.*