Tren Bisnis Kuliner di Kalangan Generasi Muda
Semakin banyak anak muda yang tertarik untuk membuka bisnis atau wirausaha, khususnya di bidang kuliner. Hal ini terlihat dari berbagai survei yang menunjukkan minat tinggi dari generasi Z dan milenial terhadap dunia usaha. Data menunjukkan bahwa 64 persen dari generasi Z dan 76 persen dari milenial di Indonesia memiliki ketertarikan untuk berwirausaha. Banyak dari mereka terinspirasi oleh figur publik yang sukses di industri kuliner, sehingga semakin banyak yang mempertimbangkan untuk terjun ke bidang ini.
Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan sebelum memulai bisnis kuliner adalah menentukan harga jual yang tepat. Berikut beberapa langkah penting yang bisa menjadi acuan dalam menentukan harga produk:
1. Perhatikan Faktor Pendukung
Sebelum menentukan harga, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan agar perhitungan lebih akurat. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Harga jual kompetitor
- Profil konsumen yang ingin disasar
- Modal yang dikeluarkan
- Persentase keuntungan yang diharapkan
Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, kamu dapat menetapkan harga yang sesuai dengan pasar dan target konsumen.
2. Menentukan Harga Jual
Setelah mempertimbangkan faktor pendukung, selanjutnya adalah memilih metode penentuan harga yang paling tepat. Ada empat metode yang umum digunakan:
a. Mark-Up Pricing
Metode ini melibatkan penambahan persentase profit dari modal yang dikeluarkan. Rumusnya adalah:
Harga Jual = Modal + (Modal x Persentase Mark-up)
Metode ini sering digunakan untuk produk seperti makanan ringan atau minuman kemasan. Pastikan harga yang ditetapkan tidak melebihi rata-rata pasar agar tetap menarik bagi konsumen.
b. Manufacturer Suggested Retail Price (MSRP)
Cocok untuk pelaku bisnis yang menjual produk orang lain (reseller). Metode ini mengacu pada rekomendasi harga dari produsen. Tujuannya adalah menjaga stabilitas harga di pasaran agar konsumen tidak bingung.
c. Margin Pricing
Metode ini melibatkan perhitungan margin keuntungan. Idealnya, margin tidak boleh melebihi 50% agar produk tetap kompetitif. Rumusnya adalah:
Margin = (Harga Jual – Modal) / Harga Jual
d. Keystone Pricing
Teknik ini melibatkan penggandaan modal produk. Misalnya, jika modalnya Rp5.500, maka harga jualnya bisa Rp11 ribu. Metode ini biasa digunakan oleh retailer.
3. Riset Kesesuaian Harga
Setelah menentukan metode harga, langkah selanjutnya adalah melakukan riset kesesuaian harga dengan konsumen. Riset ini membantu kamu memahami bagaimana konsumen merespons harga yang ditetapkan. Dengan demikian, kamu dapat menyesuaikan harga agar lebih sesuai dengan keinginan pasar.
Salah satu platform yang bisa digunakan untuk riset adalah Poplite by Populix. Di sini kamu bisa melakukan berbagai jenis survei, termasuk analisis profil konsumen, tren minat, kesadaran merek, hingga evaluasi aktivitas promosi. Dengan data yang akurat, bisnis kuliner kamu akan lebih kompetitif di pasar.
Tips untuk Beralih ke Bisnis Online
Jika kamu ingin beralih ke bisnis online, pastikan kamu memahami kebutuhan konsumen dan memanfaatkan teknologi secara optimal. Pemanfaatan media sosial, layanan pengiriman, dan strategi pemasaran digital sangat penting untuk meningkatkan daya saing bisnis. Selain itu, konsistensi dalam kualitas produk dan pelayanan juga menjadi kunci keberhasilan.