Mauricio Pochettino: Kritikan kepada Nicolas Jackson Tidak Adil

OLAHRAGA175 Dilihat

InfoMalangRaya, Indonesia – Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino mengomentari kritikan Alan Shearer kepada penyerangnya Nicolas Jackson. Pochettino menyebut kritikan itu tidak adil.

Nicolas Jackson direkrut dari Villarreal di musim panas dengan biaya 32 juta pounds namun sejauh ini dia baru mencetak dua gol di Premier League dan tampil sangat buruk di laga terakhir lawan Brentford akhir pekan lalu.

chelsea.com

Shearer menganalisis performa buruk Jackson di laga itu, dan Pochettino menyebut itu tidak adil. Dia menjelaskan alasannya.

“Saya pikir Nico, jika Anda menonton pertandingan melawan Liverpool atau Dortmund di pramusim, atau Luton, dia melakukan apa yang analisisnya dan apa yang kami harapkan. Namun untuk keadaan berbeda, Nico tidak dalam kondisi terbaiknya,” kata Pochettino seperti dikutip InfoMalangRaya dari Mirror.

“Untuk situasi yang berbeda, namun kami perlu memulihkan pemain yang cedera. Namun analisis seperti ini sangat berbahaya karena ini hanya satu pertandingan. Saya tidak bisa berbohong, itu bukan performa Nico yang terbaik, namun kami harus bersikap adil.

“Jika Anda menonton Luton, jika Anda menonton Dortmund di pramusim, jika Anda menonton Liverpool, Anda akan melihat ini adalah Nico yang sebenarnya. Pertandingan Brentford adalah pemain yang lain. Saya setuju dengan analisisnya, tetapi tidak adil untuk mengatakan dia bukan pemain seperti itu.”

Mauricio Pochettino: Nicolas Jackson Datang di Situasi Sulit

Istimewa

Pochettino juga memberi pembelaan bahwa Jackson datang ke Chelsea di situasi yang sulit dan dia tentu butuh adaptasi lebih untuk menunjukkan performa terbaiknya.

“Saya setuju dengan analisis, tapi bukan berarti dia tidak mampu melakukan apa yang kami harapkan darinya. Saya percaya padanya, saya percaya. Satu-satunya masalah adalah waktu. Saya tidak ingin memberi contoh, tapi dia tiba di Chelsea dalam situasi yang tidak mudah baginya,” katanya.

“Tetapi klub percaya bahwa hal itu mungkin untuk dilakukan. Itu sebabnya kami tidak bisa bersikap tidak adil dalam analisis karena dia sudah frustrasi sejak awal karena keadaan yang berbeda.

“Tapi kami perlu memberi waktu, yang pasti dia punya kondisinya. Dia menunjukkan bahwa kondisi yang dia miliki, itu hanya memberi waktu padanya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *