InfoMalangRaya, Indonesia – Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino merasa timnya lebih baik dari Liverpool di laga yang berakhir dengan skor 1-1, (13/8/23). Pochettino menyebut hasil itu bukan hasil yang adil.
The Blues bermain 1-1 melawan Liverpool pada pekan pertama Premier League. Gol dari Luis Diaz mampu dibalas Axel Disasi di babak pertama.
Walaupun bermain imbang, Pochettino merasa timnya pantas mendapatkan lebih dari hasil imbang.
“Saya tidak percaya itu (hasil yang adil). Saya pikir kami pantas mendapatkan sedikit lebih banyak secara keseluruhan,” kata Pochettino seperti dilansir InfoMalangRaya dari BBC.
“Kami merasa senang, tetapi pada saat yang sama kecewa karena kami ingin menang dan kami pantas menang, tetapi ini baru permulaan. Kami telah menciptakan cara yang sangat baik untuk bekerja di sini dan itu penting. Ini tentang kepercayaan dan tentang bekerja dan saling percaya. Koneksi sejak hari pertama sangat fantastis.
“Fans selalu bersama kami. Bahkan di saat-saat sulit mereka ada di sana, mereka tidak pernah menyerah dan selalu percaya pada tim dan tim merasakan energi dari suporter.
“Itu sulit sejak awal tetapi bagaimana kami tumbuh dalam permainan dan bagaimana kami menemukan cara untuk bermain dan bagaimana kami mulai mendominasi dan mendorong Liverpool semakin dalam, saya sangat senang dengan semuanya.”
Ben Chilwell Sepakat dengan Mauricio Pochettino
Ben Chilwell, yang memiliki gol yang dianulir pada laga itu sepakat dengan Pochettino. Chilwell menyebut bahwa Liverpool hanya bagus di 30 menit pertama.
“Kami memiliki hasil imbang yang lebih membuat frustrasi musim lalu. Pertandingan ini membuat frustrasi tetapi dengan cara yang berbeda karena kami adalah tim yang lebih baik,” ujar Chilwell.
“Kami menciptakan peluang, usahanya brilian tetapi kami tidak bisa mendapatkan gol terakhir itu. Saya seharusnya mencetak gol di babak kedua juga jadi saya kesal karenanya.
“Dalam setengah jam pertama, Liverpool adalah tim yang lebih baik dan kemudian kami kebobolan. Ketika yang kedua masuk dan dianulir (gol Mohamed Salah), kami mendapat sedikit dorongan.
“Kami membalikkan keadaan dan kepercayaan diri mulai datang dan kemudian kami mulai memainkan sisa permainan seperti yang diinginkan pelatih.”