InfoMalangRaya, Indonesia – Pada awal musim ini, ada seorang striker muda yang mencuat di Bundesliga. Dia adalah Maximilian Beier yang sudah mencetak 4 gol dalam 5 spieltag bagi TSG 1899 Hoffenheim. Selain itu, dia juga sudah mencetak 1 assist.
Di daftar pemain tersubur saat ini, Beier termasuk striker lokal dengan gol terbanyak. Dia sejajar dengan Leroy Sane, Kevin Behrens, dan Eren Dinkci. Satu catatan istimewa, dia adalah yang termuda. Umurnya baru 20 tahun. Dia 2 tahun lebih muda dari Dinkci.
Seiring performa apiknya, Beier mulai dihubung-hubungkan dengan timnas Jerman yang akan menjalani 2 laga di Amerika Serikat pada Oktober nanti. Beberapa pihak merekomendasikan Beier bagi sang pelatih baru, Julian Nagelsmann.
Akan tetapi, wacana tersebut tak disambut hangat pelatih Hoffenheim, Pellegrino Mattarazo. “Maxi tak butuh headline seperti itu lagi,” kata dia seperti dikutip InfoMalangRaya dari Sport1.
Statistik Maximilian Beier
Pellegrino Mattarazo tahu betul, di tengah kelangkaan striker lokal yang mumpuni, setiap striker yang mencuat pasti akan dibuhung-hubungkan dengan timnas Jerman. Namun, dia takut hal itu justru mendtraksi fokus sang pemain. Dia ingin Beier terus “bicara” di lapangan.
“Saya menantikan perkembangan berikutnya dari dia. Saya senang untuk semua headline tentang dia yang berkaitan dengan pertandingan. Dia pantas mendapatkannya,” ujar dia Mattarazo. “Saya juga sama sekali tak bicara dengan Julian soal dia.”
Kehati-hatian sang pelatih bukan tanpa alasan. Beier bukanlah seorang fenomena. Statistik golnya belumlah luar biasa. Paling mudah, tengok saja kiprahnya dua musim bersama Hannover 96 di Bundesliga 2. Dia hanya mengemas 10 dari 63 pertandingan.
Itu masih sangat jauh dari koleksi golnya saat masih berkiprah di Bundesliga U-17 2018-19. Kala itu, dia mencetak 18 gol dalam 26 laga. Lalu, musim berikutnya, dia mengemas 10 gol dalam 15 laga di Bundesliga U-19.
Di timnas junior Jerman pun, ketajaman Maximilian Beier tidak terlihat. Di tim U-17, U-20, dan U-21, dia hanya mampu mencetak 2 gol dalam 17 pertandingan. Itu sebabnya, Mattarazo menuntut sang striker muda untuk fokus menunjukkan ketajamannya.
